BANTUL, Suara Muhammadiyah. Pembelajaran daring sudah berlangsung sejak adanya pandemi covid-19. Anak-anak SD semakin lama semakin candu dengan gawai. Gawai digunakan untuk pembelajaran daring, hiburan, melihat video, dan bermain game. Dengan diberikannya gawai pada anak usia sekolah dasar tanpa ada pengawasan dari orang tua akan membuat anak kecanduan gawai, malas, susah untuk mengingat materi pembelajaran, dan menurunkan daya kreativitas anak.
Oleh karena itu, Tim P3D HMPS PBSI UAD memberikan solusi mengadakan pelatihan melukis dengan bermain warna dasar untuk meningkatkan daya ingat dan kreativitas anak usia sekolah dasar. Pelatihan ini dilaksanakan di taman literasi Sentra Kuliner Omah Ayu dan didampingi oleh anggota P3D. Dalam pelatihan ini anak-anak diberikan informasi mengenai warna dasar, warna dasar terebut terdiri dari merah, kuning, dan Biru.
Dari ketiga warna dasar tersebut, anak-anak diberi kebebasan untuk memilih 2 warna yang nantinya akan dicampurkan untuk menghasilkan warna sekunder. Anak-anak tersebut sangat antusias dalam hal percobaan pencampuran warna yang menggunakan cat akrilik. Warna-warna yang dihasilkan itu disangkutkan dengan warna- warna yang ada di sekitar, seperti halnya warna hijau pada daun, warna oranye pada buah jeruk, dan warna ungu pada buah anggur.
Tidak hanya mencampurkan warna-warna dasar saja. Anggota Tim P3D HMPS PBSI UAD juga mengisi kegiatan ini dengan beberapa game untuk melatih daya ingat seperti permainan susun warna, yang mana anak-anak diminta untuk mengurutkan warna berdasarkan pola bangun datar yang telah ditentukan dengan batasan waktu selama 1 menit.
Permainan ini dapat meningkatkan daya ingat anak usia sekolah dasar. Permainan lain yang dapat meningkatkan daya kreativitas anak seperti membuat kerajinan tangan menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitar. Adapun bahan yang digunakan dari dedaunan dan biji-bijian. Anak-anak diberikan kebebasan untuk membuat karya yang mereka sukai dan apa yang terlintas di pikiran mereka, kegiatan membuat karya kerajinan ini mampu meningkatkan daya kreativitas anak-anak. Dalam proses pembuatan kerajinan tangan ini, anggota Tim P3D HMPS PBSI UAD memberikan sedikit pembelajaran kepada anak-anak bahwa setiap warna memiliki makna di kehidupan dan mengajarkan kepada anak-anak bahwa seni tidak hanya membuat kerajinan, namun juga terdapat seni rupa, seni musik, seni tari, dan sebagainya.
Dari kegiatan tersebut anak-anak sangat antusias dengan adanya senyuman dan kegembiraan yang terlihat. Hasil karya kerajinan yang dibuat, nantinya juga akan dibawa pulang oleh anak-anak. (Nurul Aniisa)