KULON PROGO, Suara Muhammadiyah – Kegiatan pengabdian masyarakat diprogramkan sebagai proses pembelajaran dalam bermasyarakat. Pengabdian masyarakat yang dilakukan mahasiswa bukan sekedar mengajarkan sesuatu akan tetapi melakukan pemberdayaan sebagai sebuah proses research yang dilakukan bersama-sama untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi.
Oleh karena itu Tim Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan bersama Dinas Pertanian dan Pangan khususnya Bidang Kesehatan Hewan Kulon Progo serta Dinas Kelautan dan Perikanan Kulon Progo berorientasi untuk meningkatkan kulitas masyarakat demi membangkitkan kembali semangat dan menyadarkan masyarakat untuk melakukan perubahan atas permasalahan yang dihadapi.
Pembinaan yang telah terlaksana terkait Manajemen Sanitasi Kandang dan Kesehatan Hewan disampaikan oleh drh. Tri Atmojo dari Bidang Kesehatan Hewan Kulon Progo, selain itu pembinaan terkait Budidaya Ikan Lele disampaikan oleh Ir. Leo Handaka selaku Kepada Bidang Pembudidayaan Ikan Kulon Progo.
Kabupaten Kulon Progo khususnya Desa Ngargosari Kecamatan Samigaluh salah satu kawasan yang perlu dikembangkan dalam rangka meningkatkan daya saing daerah. Peternak merupakan salah satu jenis pekerjaan yang masih banyak digeluti oleh masyarakat yang tinggal di Desa Ngargosari. Banyak kelompok ternak dan kelompok perikanan yang mengembangkan usaha di bidang ternak kambing etawa serta ikan nila, gurami dan lele.
Dalam pengembangannya faktor kesehatan ternak sangat menentukan keberhasilan dalam suatu usaha peternakan. Oleh karena itu menjaga kesehatan ternak harus menjadi salah satu prioritas utama disamping kualitas makanan ternak. Secara umum bakteri, virus, dan penyebab penyakit lainnya menyukai tempat-tempat kotor.
Untuk mencegah berkembangnya bibit penyakit, perlu dilakukan pemeliharaan dan menjaga kebersihan kandang secara rutin dua kali sehari. “Manajemen perkandangan atau biasa disebut sanitasi kandang dan kesehatan hewan ternak tidak lepas dari bibit ternak, sumber pakan dan minum, produksi dan reproduksi ternak, modal dan pemeliharaan kesehatan hewan. Hal ini harus didukukung secara materi dan immateri oleh peternak atau suatu kelompok ternak untuk menunjang keberlanjutan usaha ternknya,” ungkap drh. Tri Atmojo selaku pembicara dari Bidang Kesehatan Hewan (17/10/2021).
Teknik budidaya ikan lele yang disampaikan oleh Bapak Ir. Leo Handaka ada 2 sistem yaitu kolam bioflok dan kolam tanah. Dua metode ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Secara ekonomis, budidaya lele juga sangat menguntungkan serta tidak membutuhkan perawatan yang rumit.
“Budidaya ikan lele itu seperti memelihara air, apabila air yang digunakan untuk budidaya bersih dan bebas dari cemaran maka ikan akan tumbuh dengan baik dan bebas dari penyakit,” ucap Ir. Leo Handoko (17/10/2021). Kegiatan pembinaan ini berlangsung selama 120 menit di Balai Desa Ngargosari dengan dihadiri 12 peserta dari kelompok ternak dan kelompok perikanan Dusun Ngaliyan, Dusun Ngaliyan GN. A, Dusun Tritis, dan Carik Desa Ngargosari serta 11 orang tim PHP2D BEM FTI UAD.
Kegiatan pembinaan ini menjadi sarana penunjang masyarakat khususnya kelompok ternak dan kelompok perikanan untuk meningkatkan kualitas dalam melakukan budidaya. Sekaligus menjadi wadah mahasiswa untuk melakukan peran strategis dan bermanfaat bagi sesama. Tim PHP2D BEM FTI UAD bersama Bapak Anton Yudhana, S.T., M.T., Ph.D selaku Dosen Pendamping selalu melakukan monitoring dan evaluasi bersama dengan masyarakat agar program PHP2D BEM FTI UAD dapat berkelanjutan. (Ella Prasetya Ningrum)