BANTUL, Suara Muhammadiyah – Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta dengan skema institusional bekerja sama dengan Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah dan Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Banguntapan, Bantul, menyelenggarakan pelatihan cyber security dalam menggunakan media sosial.
Pelatihan yang diadakan pada 10 Oktober 2021 lalu dilakukan secara offline dan online. Untuk offline bertempat di SMP Muhammadiyah Banguntapan dan secara online melalui kanal YouTube AMM Banguntapan.
Ketua Tim Pengabdian, Dr Imam Riadi, dari Program Studi Sistem Informasi UAD mengatakan bahwa pelatihan ini sebagai salah satu respon yang bersifat antisipatif terhadap banyaknya kejahatan dan korban dari masyarakat akibat penggunaan sosial media yang kurang bijak.
“Oleh karena itu, masyarakat perlu diedukasi tentang hal-hal apa saja yang boleh dan tidak dibolehkan dalam bermedsos,” kata Imam Riadi, Rabu (20/10/2021).
Masyarakat kita, kata Imam Riadi, secara mayoritas sudah menjadi netizen, dengan berbagai layanan aplikasi yang begitu mudah dan gampang untuk digunakan. “Akan tetapi dibalik kemudahan itu ada juga yang menggunakan untuk tujuan-tujuan tertentu yang merugikan orang lain dan hanya menguntungkan diri sendiri,” papar Imam Riadi.
Menurut Mufti Khakim, salah satu anggota tim dari Program Studi Hukum UAD, di balik keasyikan menggunakan sosial media di dalamnya apabila tidak secara cerdas dan bijak, maka bisa akan terjebak dalam perilaku yang melanggar hukum. “Misal, saat kesal terhadap seseorang bisa saja lalu memaki-maki, memfitnah, mengancam, mengirim konten yang tidak senonoh, mengirim stiker yang menghina, dan tidak menyadari risiko apa yang sedang dilakukannya,” kata Mufti Khakim.
Padahal, perilaku itu semua bisa berakibat berurusan dengan hukum. “Terutama undang-undang informasi dan transaksi elektronik yang ancaman hukumannya bisa pidana penjara dan bisa juga denda,” kata Mufti Khakim.
Maka dari itu, Tim Pengabdian mencoba untuk mengedukasi masyarakat — khususnya generasi muda Nasyiatul Aisyiyah dan Pemuda Muhammadiyah Cabang Banguntapan Bantul — agar nantinya bisa bijak dan cerdas dalam bermedia sosial.
Kali ini, tim membuatkan program berbentuk aplikasi yang berisi tentang bagaimana agar para netizen bisa bermedia sosial dengan aman dan nyaman.
Miftahurrahma, salah satu anggota tim dan dosen Program Studi Sistem Informasi UAD, mengatakan, aplikasi ini cukup sederhana dan bisa diinstal melalui android. “Sehingga nantinya bisa dengan mudah menjadi panduan dalam bermedia sosial,” katanya.
Harapannya, setelah diadakan pelatihan cyber scurity ini, khususnya untuk PCNA dan PCPM Banguntapan, akan bisa secara optimal menggunakan sosial media sebagai bagian dari aktivitas dakwah yang efektif dan aman. “Tanpa takut terjerat oleh persoalan hukum,” terang Miftahurrahma.
Andre dan Ariqah selaku mahasiswa Prodi Sistem Informasi yang terlibat dalam program ini merasa senang. “Karena dapat pengalaman dan pengetahuan bagaimana menerapkan ilmu yang didapatkan dikampus serta diterapkan di lingkungan masyarakat agar bermanfaat,” papar Ariqah.
Sementara itu Yono, Ketua PCPM Banguntapan, mengatakan, program ini sangat bermanfaat untuk generasi muda yang hampir seluruhnya menjadi netizen dengan berbagai aktifitasnya. Ada yang berdagang online, ada yang aktif di Instragram, Twitter, apalagi WhatsApp sebagai media untuk mendukung aktifitas organisasi dan interaksi sosial.
Bahkan, dalam kehidupan sehari-hari, hampir tidak bisa dilepaskan dari sosial media. Dan hal ini bisa menjadi titik rawan bila ada suasana yang tidak menyenangkan karena bisa saja ditumpahkan melalui media sosial. Padahal, ini sudah termasuk dalam pelanggaran UU ITE.
Oleh karena itu, PCPM dan PCNA Banguntapan sangat berterimakasih kepada tim dan juga UAD Yogyakarta yang telah memberikan edukasi kepada PCPM dan PCNA Banguntapan. (Affan/Riz)