• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Selasa, Juni 17, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Heuristik Sejarah Muhammadiyah: Pertemuan dengan Pak Djazman

Bedah Karya Edisi Keenam Belas menuju Kongres Sejarawan Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
23 Oktober, 2021
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Djazman Al-Kindi
Share

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Pusat Muhammadiyah bekerja sama dengan RadioMu menggelar Bedah Karya Sejarawan Muhammadiyah pada Jumat (22/10/2021) melalui Zoom Meeting. Bedah karya kali ini menganggkat topik mengenai “Heuristik Sejarah Muhammadiyah: Pengalaman Tim Penyusun Biografi Djazman Al-Kindi”, narasumber yang didatangkan ialah Budi Hastono selaku Tim Penulis Biografi Pemikiran Djazman Al-Kindi. Selain dimaksudkan untuk mengetahui sejarah Muhammadiyah melalui tokoh-tokohnya, pertemuan kali ini juga dimaksudkan sebagai rangkaian acara menuju Kongres Sejarawan Muhammadiyah 2021.

Drs. H. Djazman Al-Kindi merupakan putra dari pasangan Kyai Penghulu Wardan Diponingrat dengan Siti Juwariyah (cucu Kiai Dahlan). Beliau lahir pada tanggal 6 September 1938 di Kauman. Selain dikenal sebagai pendiri Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), beliau juga merupakan bagian dari orang-orang dari Persyarikatan yang turut mengupayakan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dengan turunnya SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0330/O/1981 dan menjabat sebagai rektor pertama UMS (1981-1992).

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

“Keresahan pertama muncul ketika kami berproses di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah tapi sama sekali tidak pernah membaca satu teks tulisan dan pemikiran Pak Djazman. Padahal kita semua paham dan mengetahui bahwa Djazman Al-Kindi merupakan pendiri IMM. Berdasarkan keresahan itulah kemudian kami membentuk tim untuk melakukan pembukuan tulisan-tulisan Pak Djazman. Pada awalnya kita menghimpun tulisan beliau yang tersebar di Suara Muhammadiyah dan surat kabar lain di sekitar Yogyakarta-Surakarta,” tutur Budi Hastono.

Djazman Al-Kindi
Foto Dok Istimewa

“Kemudian kami menyadari betul bahwa sumber-sumber yang kita kumpulkan dari dua kota ini dirasa belum cukup, sehingga kami mencari tulisan beliau dalam cakupan yang lebih luas. Kami ke Malang dan Jakarta dengan harapan dapat menemukan tulisan dan pemikiran-pemikiran beliau. Selain itu tim kami juga mencari dan bertemu dengan orang-orang yang pernah bersinggungan dengan Pak Djazman. Terlebih lagi masih banyak rekan sejawat Pak Djazman yang masih hidup, misalnya: Rosyad Sholeh, Amien Rais, Sudibyo Markus, dll,” tambah Budi Hastono.

Catatan mengenai pemikiran Djazman Al-Kindi ini merupakan semangat dari para aktivis muda Muhammadiyah yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Kader-kader IMM di tengah keterbatasan berupaya mengumpulkan tulisan dan pemikiran pendiri organisasi di mana dirinya berproses. Salah seorang peserta diskusi yang juga merupakan kader IMM Yogyakarta menyampaikan refleksinya mengenai gerakan IMM saat ini, “Saya merasa ditampar mendengar kesaksian tim penyusun buku pemikiran Pak Djazman yang merupakan aktivis IMM. Sedangkan realita saat ini, di mana sudah banyak pemikiran-pemikiran Pak Djazman yang dibukukan tapi kemudian tidak dijadikan sebagai salah satu rujukan penting dalam pola gerakan aktivis IMM. Jangankan menjadi rujukan penting, bahkan kader yang membaca buku Ilmu Amaliah dan Amal Ilmiah saja masih jarang ditemukan”.

Jamaluddin Nasution, salah satu peserta diskusi juga menambahkan komentarnya, “Disamping Rektor UMS, Pendiri IMM, dan sebagai Tokoh Perkaderan, Pak Djazman juga pernah menjabat sebagai Sekretaris PP Muhammadiyah yang sama sekali tidak disebut-sebut dalam acara semacam ini”. Harapannya setelah diskusi ini nilai-nilai, kiprah, dan pemikiran Pak Djazman Al-Kindi dapat dipertimbangkan dan dijadikan rujukan penting, khususnya dalam pola gerakan serta proses kaderisasi IMM dan umumnya bagi setiap aktivis dan kader Persyarikatan Muhammadiyah. (syauqi)

Tags: Djazman Al-KindiKongres Sejarawan Muhammadiyahmuhammadiyah
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah
Berita

Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah

2 Juli, 2024
Next Post
PAUD ‘Aisyiyah 1 Babat Selenggarakan Maulid Nabi, Datangkan Pencerita Nasional

PAUD 'Aisyiyah 1 Babat Selenggarakan Maulid Nabi, Datangkan Pencerita Nasional

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In