BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Barat dengan agenda Gerakan Subuh Mengaji (GSM) ‘Aisyiyah Jawa Barat mengadakan pengajian mengangkat tema “Muhammadiyah dan Perdamaian Dunia” secara daring pada Ahad, (24/10/2021). Bersama narasumber Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed. selaku Sekretaris Umum PP Muhammadiyah.
Dalam kesempatan tersebut, Abdul Mu’ti mengutip surah Q.S. al Hajj: 46 yang artinya Maka tidak pernahkah mereka berjalan di bumi, sehingga hati (akal) mereka dapat memahami, telinga mereka dapat mendengar? Sebenarnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada.
Dari ayat al-Quran tersebut ia menafsirkan tentang pentingnya melakukan sebuah perjalanan, yang dengan perjalanan tersebut manusia mampu melihat kehidupan dengan lebih jelas dan lebih baik. Kemudian Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah itu menceritakan tentang kunjunganya pada Oktober lalu di Vatikan sebagai perwakilan Indonesia.
Forum pertemuan para pemimpin agama dunia dengan tema “Religious and Education: Toward a Global Compact on Education” yang bertepatan hari Guru Internasional, para tokoh agama untuk merancang kesepakatan bersama tentang pendidikan dunia yang berdampak pada perdamaian seluruh umat manusia di masa depan.
“Forum tersebut bertujuan untuk mendapat pandangan dari para tokoh sesuai dengan agamanya terkait dengan bagaimana tokoh agama dan para ilmuan memberikan komitmen untuk secara bersama-sama menyelamatkan alam semesta,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut (baca: di Vatikan) ia meyampaikan tiga alasan argumen pertama bahwa Muhammadiyah telah resmi terdaftar di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), kedua mengenai Cabang Istimewa Muhammasiyah telah berdiri di sekitar 28 negara. Kemudian Muhammadiyah dalam bermitra dengan lembaga-lembaga Internasional.
Ia menuturkan bahwa Muhammadiyah telah dikenal oleh masyarakat dunia dengan reputasi yang sangat baik, sekaligus dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan juga amanah dalam melaksanakan kemitraan. “Sehingga warga Muhammadiyah harus percaya diri dengan nama besar dan nama baik Muhammadiyah ini,” tuturnya.
Selanjutnya ia menyampaikan menganai masalah global warming and climate change sebagai isu yang harus diperhatikan secara serius oleh dunia global. Mengenai isu tersebut Muhammadiyah terus mengajak seluruh elemen untuk saling bekerja sama dalam menyelesaikan masalah itu. (guf)