WAKATOBI, Suara Muhammadiyah – Kampus baru Institut Teknologi Bisnis Muhammadiyah Wakatobi (ITBM Wakatobi) Sulawesi Tenggara, mulai hadir sejak Desember 2020.
Tetapi animo masyarakat lanjut studi temasuk cukup tinggi dan prodi yang paling favorit dan banyak diminati adalah S1 Teknologi Informasi.
Demikian ditegaskan Rektor ITBM Wakatobi, Arusani SE, MM kepada media Selasa pagi 2 Oktober 2021.
Dijelaskan, ITBM Wakatobi ini mengelola tiga program studi yakni, S1 Teknologi Informnasi, S1 Ilmu Perikanan serta S1 Kewirausahaan.
Minat mahasiswa lanjut studi cukup besar terbukti tahun pertama mulai beroperasi mencapai 97 orang dan tahun akademik 2021 maba telah mencapai 95 orang, kata Ketua Tim Percepatan Pengusulan Pendirian Perguruan Tinggi Muhammadiyah Wakatobi sejak 2017 ini.
Para mahasiswa itu berasal dari alumni SLTA yang ada di sekitar Wakatobi malah ada juga datang dari Pulau Buru dan Maluku, tandas Magister Manajemen PPs-UMI Makassar ini.
Selaku kampus yang belum cukup berumur satu tahun, sosialisasi dan pengenalan kepada masyarakat Wakatobi dan sekitarnya secara kontinyu dilakukan.
Selain itu juga mengaktifikan media sosial mempublikasi Catur Dharma Perguruan Tinggi, ungkap Kabag Pembangungan Sekkab Wakatobi 2018- sekarang
Sosialisasi juga dilakukan lewat jejaring persyarikatan Muhammadiyah terutama kepada amal usaha dunia pendidikan dan amal usaha lainnya., kata Bendahara Umum Pimpinan Daerah Muhammadiyah Wakatobi ini.
Saat ini civitas akademika terus melakukan pembenahan dan peningkatan kualitas pelayanan dan tata kelola perguruan tinggi agar kampus ini ke depan menjadi perguruan tinggi rujukan bagi anak anak muda di Wakatobi dan sekitarnya.
Proses pembejalaran yang sudah dimulai sejak 2020 sehingga diharapkan empat tahun ke depan akan segera melakukan prosesi wisuda bagi alumni angkatan pertama dari kampus ini, kata sarjana ekonomi STIE YPUP Makassar 1991.
Mendorong percepatan peningkatan kualitas pembelajaran ITBM Wakatobi ini gencar melakukan kerjasama dengan Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiah terutama yang ada di wilayah Sulawesi Tenggara, tandas pria kelahiran Waha 31 Desember 1969 ini.
Selain itu kerjasama dengan instansi pemerintah dan swasta di Wakatobi dan sekitarnya juga akan terus ditingkatan dan dikembangkan, tegasnya. (yahya)