Pembinaan Kelompok Wanita Tani Lindungi Mutu Pasca Panen

Pembinaan Kelompok Wanita Tani Lindungi Mutu Pasca Panen

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pengabdian kepada masyarakat menjadi salah satu tanggung jawab sekaligus sebagai bentuk keterlibatan mahasiswa dalam kehidupan masyarakat secara langsung dengan memanfaatkan keilmuan dan keahliannya. Sebagai upaya dalam melaksankaan salah satu nilai Tri Dharma perguruan tinggi KKN PHP2D BEM FTI UAD melaksanakan kegiatan Pembinaan Kelompok Wanita Tani di Balai Desa Ngargosari.

Pembinaan terkait Teknik Replanting dan Penanganan Pasca Panen disampaikan oleh Ella Prasetya Mahasiswa Teknologi Pangan Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta kemudian untuk pembinaan pengendalian hama terpadu disampaikan oleh Supardi dari Balai Pertanian dan Penyuluhan Samigaluh.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan sasaran ibu-ibu anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) yang berasal dari 3 dusun yakni Dusun Ngaliyan, Dusun Ngaliyan Gunung A, dan Dusun Tritis di Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo pada Senin, 25 Oktober 2021.

Replanting atau tanam ulang adalah teknik menanam kembali dengan memindahkan sebuah tanaman dari satu tempat ke tempat lain. Replanting sisa sayur dapur memiliki manfaat yaitu pertama, kita bisa menghasilkan individu tanaman baru tanpa harus membeli benih atau bibit. Kedua, volume sampah organik bisa dikurangi karena ada yang dikembalikan langsung di alam meskipun volumenya sangat kecil.

Sedangkan komoditas holtikura meliputi tanaman sayur-sayuran, buah-buahan, dan bunga-bungaan. Khusus untuk buah dan sayur sangat dibutuhkan oleh manusia untuk pemenuhan gizi yang seimbang. Pada umumnya buah dan sayur banyak mengandung vitamin dan mineral-mineral yang penting untuk tubuh khususnya vitamin A (karotene), serat (dietary fiber), gula dan pemenuhan vitamin C (asam Askorbat) yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh.

Produk holtikultura merupakan produk yang mudah rusak (perisable), sehingga butuh   penanganan   khusus   pada   tahapan   pasca   panen.   Penanganan   pasca panen buah dan sayuran belum mendapat perhatian yang cukup. Hal ini terlihat dari kerusakan-kerusakan pasca panen sebesar 25%-28%. Oleh karena itu agar produk holtikultura terutama buah-buahan dan   sayuran dapat sampai ke tangan konsumen dalam kondisi baik perlu penanganan pasca panen yang benar dan sesuai.

Bila pasca panen dilakukan dengan baik, kerusakan-kerusakan yang timbul dapat diperkecil bahkan dihindari, sehingga kerugian di tingkat konsumen dapat ditekan. “Pemanfaatan penanganan pasca panen harus dimaksimalkan oleh ibu-ibu KWT dalam mengelola hasil panen sayur agar mampu menjaga mutu sayuran, melindungi keamanan pangan, menekan kehilangan zat gizi pada sayur atau buah karena kerusakan dan penyusutan serta memperpanjang umur simpan.” Papar Ella Prasetya selaku pembicara (25/10/2021).

Pengendalian hama adalah pengaturan makhluk-makhluk atau organisme pengganggu yang disebut hama karena dianggap mengganggu kesehatan manusia, ekologi, atau ekonomi. Kendala utama yang sering dihadapi oleh Kelompok Wanita Tani adalah adanya Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Organisme pengganggu ini berupa hama penyakit dan gulma yang dapat menyebabkan rendahnya produktivitas sayur, bahkan dapat menyebabkan gagal panen.

Tujuan pengendalian adalah untuk mencegah kerusakan akibat penyakit tanaman mencapai tingkat yang merugikan secara ekonomis. “Untuk mengatasi insiden hama dan penyakit tanaman sayur, harus segera dilakukan tindakan preventif dengan penyemprotan rutin dan pencampuran pestisida, sehingga penanganan sayuran yang terkena hama dan penyakit bisa diatasi dengan cepat dan tidak menulari tanaman sayur lainnya.” Tegas Bapak Supardi (25/10/2021).

Pengabdian oleh Mahasiswa peserta KKN PHP2D BEM FTI UAD menjadi salah satu bukti bahwa mahasiswa memegang peranan penting dalam pengembangan kehidupan sosial. Dengan keterbukaan terhadap dunia luar dan keilmuan yang dimiliki, mahasiswa dapat menjadi gerbang sekaligus pendorong perkembangan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan lain yang terintegrasi dalam rangka kegiatan KKN PHP2D BEM FTI UAD di Desa Ngargosari ini.  Jefree Fahana, S.T., M.Kom. selaku Dosen Pendamping Lapangan selalu memberikan arahan dan dukungan penuh rangkaian kegiatan KKN PHP2D. (Afla A Aminarta/Ella Prasetya)

Exit mobile version