KULONPROGO, Suara Muhammadiyah – Ratusan inisiatif Pengurangan Risiko Bencana (PPRB) telah dilaksanakan di Indonesia selama 20 tahun terakhir dengan berbagai kemajuan baik pada sisi masyarakat maupun pada sisi pemerintah. Berbagai inisiatif tersebut kali ini diusahakan agar lebih berdampak pada masyarakat dengan mengajak untuk membangun perilaku mereka sendiri terkait risiko bencana.
Selama 2-3 tahun terakhir, terjadi pergeseran yang sangat besar dalam kerja-kerja pembangunan, khususnya upaya manajemen risiko bencana dengan menggeser fokus pada upaya perubahan perilaku masyarakat dari tahap mengerti ‘ada risiko di komunitas ini’ menjadi ‘Saya tahu bagaimana melindungi diri saya, keluarga saya jika ada penyebaran covid 19, dan bagaimana mengurangi kerentanan saya terhadap risiko covid 19.’
Berdasarkan hal tersebut, diinisiasi oleh MDMC, pemerintah dan Lembaga non pemerintah di Kulonprogo Yogyakarta mengembangkan inisiatif dengan fokus pada perubahan perilaku sebagai bagian dari upaya membantu kegiatan penanggulangan bencana covid-19 di Indonesia menjadi matang – bergerak melampaui peningkatan kesadaran tentang risiko bencana menuju upaya membuat orang mengubah perilaku mereka sendiri untuk mengurangi risiko bencana.
Khusus pada perubahan perilaku dalam kerangka pengurangan risiko bencana akan berfokus pada perubahan perilaku pada sektor pendidikan terutama di Sekolah Luar Biasa (SLB) pada masa Covid-19 untuk mengusahakan perubahan perilaku pada tingkat sekolah khususnya terkait komunikasi risiko, penerapan protokol kesehatan dan penanganan kejadian Covid-19 pada guru dan siswa.
Sebagai wujud komitmen bersama, telah disepakati pada Selasa 9 November 2021 bertempat di Pendopo Darmais Kulonprogo MDMC bersama Dikpora Kulonprogo, KPAI, PMI, Dikdasmen PDM Kulonprogo, MCCC PDM Kulonprogo, Dikdasmen Aisyiyah PDA Kulonprogo, Dikpora DIY, BPBD Kab Kulomprogo , SAPDA melakukan Deklarasi komitmen mendukung Satuan Pendidikan dI SLB Aman Covid-19. (Budi/Riz)