YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Berangkat dari kehawatiran Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) PP Muhammadiyah atas kondisi pandemi yang belum usai ini ditambah kemunculan varian baru Delta Plus. MCCC mengadakan Konferensi Pers bertajuk “Mencegah Delta A.Y 4.2 (delta plus)’’ pada Rabu (10/11/2021) melalui akun Youtube Muhammadiyah Covid-19 Command Center.
Frisca Nurmayasari selaku Disinfokom MCCC PP Muhammadiyah menyampaikan update situasi Covid-19 di Indonesia pada 9 November 2021 tercatat 4.248.843 jiwa yang terpapar Covid-19.
Frisca menjelaskan bahwa menurut Word Health Organization (WHO) terdapat varian baru yaitu Delta A.Y 4.2 (Delta Plus). A.Y 4.2 kini sudah terdeteksi di banyak negara. WHO mengatakan peningkatan kasus A.Y 4.2 telah diamati sejak Juli. Disebutkan bahwa 93 persen dari kasus AY.4.2 terdeteksi di Inggris. Subvarian itu secara bertahap berkontribusi pada proporsi kasus yang lebih besar di sana. A.Y 4.2 menyumbang sekitar 5,9 persen kasus dari keseluruhan kasus Delta di Inggris. Dan A.Y 4.2 telah menyebar di 42 negara di dunia termasuk Rusia, Saudi Arabia, Amerika Serikat dan Singapura.
Pandu Ronel selaku Epidemiolog FK UI menurutnya Delta A.Y 4.2 ini sama saja dengan delta. Namun sedikit mudah menular. Kondisi sekarang Indonesia bisa menekan kasus yang Delta sangat dominan. Dan menurut Bayu Satria Wiratama Epidemiolog UGM mengatakan bahwa delta plus ini sebenarnya secara garis besar mirip delta yaitu lebih menular dan ada potensi meningkatkan risiko terkena cavid berat serta mengurangi efektifitas vaksin.
Tapi varian delta+ ini belum jadi varian of interest apalagi variant of concern karena masih belum menunjukkan persebaran yang masif serta belum bisa mengalahkan delta. Pencegahannya masih sama vaksin+5M apapun variannya semua itu masih efektif.
Sedangkan menurut dr. Corona Rintawan Wakil Ketua MCCC bahwa perubahan pola pikir dan perilaku masyarakat menjadi bagian penting dari usaha penangan wabah, terutama dalam hal protokol kesehatan. (guf)