YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PAI FAI UMY) mendapatkan akreditasi Unggul sesuai dengan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor 12253/SK/BAN-PT/AK-ISK/S/XI/2021 pada Selasa (9/11). Ini menambah deretan prestasi yang diraih oleh program studi di UMY yang meraih predikat unggul, sehingga saat ini UMY mempunyai 12 program studi yang sudah terakreditasi unggul.
Kepala Program Studi PAI UMY, Dr. Muh. Samsudin, S.Ag., M.Pd. dalam sambungan telepon, Jum’at (12/11) mengatakan ia sangat bersyukur dengan pencapaian baru ini. “Kami sangat bersyukur atas pencapaian terbaru ini, tentunya ini tidak lepas dari banyak dukungan dari seluruh civitas akademika PAI, Pimpinan Universitas, dekan dan para mahasiswa,” tegas Samsudin.
Ia juga menerangkan, ia dan timnya telah mempersiapkan akreditasi ini sejak 5 bulan yang lalu. “Sebenarnya Tim ISK sudah cukup lama menyiapkan akreditasi ini, kurang lebih sejak 5 bulan yang lalu, namun karena ada masukan dari Badan Penjamin Mutu (BPM) universitas dan direvisi beberapa kali agar hasilnya maksimal, sehingga kami baru submit di bulan Oktober. Submit ISK itu tanggal 14 oktober 2021 jam 13:08. Kemudian tanggal 19 Oktober diterima, alhamdulillah tanpa revisi dan setelah itu menunggu proses di BAN-PT,” imbuhnya.
Selain didukung oleh seluruh dosen dan tendik lainnya, baik secara langsung ataupun tidak, Muh. Samsudin memiliki tim akreditasi yang terdiri dari 8 orang. Adapun tim akreditasi PAI ini diantaranya Sadam Fajar Shodiq M.Pd.I, Tumin Ph.D, Naufal M.Ag, Fajar Rachmadhani Lc., M.Hum, Anisa Dwi Makrufi M.Pd.I, Dr. Abd, Madjid M.Ag, dan Drs Yusuf A Hasan,M.Ag. Mereka selalu terlibat dalam penyusunan dan penulisan dalam persiapan dokumen persyaratan akreditasi PAI.
Dalam akreditasi ini, setidaknya ada 4 aspek yang dinilai, seperti dosen, kurikulum, penjaminan mutu, dan pelacakan lulusan. Menerangkan lebih lanjut, Muh. Samsudin mengatakan bahwa kunci utama dalam akreditasi ini adalah penilaian pada sumber daya manusianya. “Kuncinya pada kualitas implemtasi Tridharma perguruan tinggi atau kalau di Muhammadiyah ada Caturdharma PTM, terutama ditekankan pada sumber daya manusianya. Setidaknya memiliki dosen berpendidikan S3, kualifikasi pendidikan, karir, publikasi, riset dari dosen juga turut dinilai,” jelasnya.
Tak hanya dosen, kurikulum hingga lulusan pun tak luput dari penilaian ini. “Implementasi kurikulum, kerjasama, serta penjaminan mutu pendidikan seperti perencanaan, keterlaksanaan, monitoring dan keberlanjutan harus ada dokumen yang tersedia. Termasuk juga tracer studi mahasiswa yang meliputi ada kepuasan mahasiswa, waktu tunggu lulusan dan kesesuaian bidang kerja dengan studi yang diambil,” imbuhnya.
Muh. Samsudin juga berkomitmen untuk mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas pendidikan dan prestasi PAI. “Dengan adanya capaian ini kami berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas PAI, sehingga ini menjadi motivasi bagi civitas akademika PAI untuk dapat memberikan yang terbaik,” tuturnya.
Tak hanya itu, ia juga berharap ke depannya ia dan timnya bisa mencapai target untuk mendapatkan predikat internasional. “Lebih dari itu ke depannya saya berharap PAI bisa mencapai target yang lainnya, yaitu perlu mendapatkan akreditasi internasional sehingga ada tantangan untuk melakukan kinerja yang lebih baik lagi,” pungkasnya di akhir wawancara. (RM/Riz)