TUBAN, Suara Muhammadiyah – Jika belajar pada lingkungan, hal yang perlu dubah adalah tentang atitude, tentang way of life atau cara hidup dan perubahan cara pandang.
Yang demikian diampaikan oleh Ketua Devisi Lingkungan Hidup LLHPB Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Hening Parlan dalam acara “Silaturahim Ustadz dan Ustadzah Lingkungan yang dilakukan secara daring via Zoom. Jum’at (12/11/2021)
“Semua itu akan sulit jika dilakukan oleh orang biasa-biasa saja, tanpa persiapan dan tanpa pengetahuan. Oleh karena itu, ustdaz dan ustadzah di Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah kita ajak. Merekalah yang akan membangun kesadaran lingkungan terutama di lingkungan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah dan masyarakat pada umumnya,” kata Hening.
Ada tiga kegiatan inti lanjutnya, Pertama peningkatan kesadaran, kedua pola asuh pohon dan sayur. Ketiga kontribusi kepada ustadz dan ustadzah lingkungan hidup dan pengurangan resiko bencana.
Bila tidak sampai pada resiko bencana, maka menurut dia pengurangan resiko bencana menjadi tambahan sendiri. “Karena ini mempunyai dampak yang luas, kita akan bicarakan dampaknya kalau dari sisi lingkungan,” tuturnya.
Menurutnya, jika dalam perjalanannya bertemu pemerintah lalu ditanya untuk apa ibu-ibu sibuk? Maka jawabannya sibuk karena ini terkait dengan rencana jangka panjang nasional tahun 2020 sampai dengan 2024.
Menyinggung keterkaitan antara Islam dan lingkungan hidup, Ening menuturkan, Islam adalah agama yang memiliki perhatian khusus terhadap lingkungan.
“Dalam agama kita, mempunyai hal yang luar biasa. Ada ayat-ayat yang terkait dengan lingkungan hidup. Maka kita sebagai khalifah, etika seperti apa terhadap alam ini?” tanyanya.
Maka kata dia tidak tepat jika sebagai umat islam memerankan diri dengan cara yang tidak tepat.
“Sangat disayangkan Indonesia di atas 80 persen penduduknya beragama Islam tetapi kerusakan lingkungan di Indonsesia sangat besar,” ujarnya.
Oleh karena itu dia meminta ustadz dan ustadz lingkungan hidup menjalankan perannya dengan baik dalam mengedukasi masyarakat tentang dampak dari kerusakan lingkungan.
Kepada para ustadz dan ustadzah lingkungan hidup Hening juga menuturkan bahwa yang dilakukan mereka bukan cara kerja yang sektoral bersifat ego sentris tetapi universal.
Oleh karena itu, dia meminta kerja sama dengan lembaga atau majelis lain baik di ‘Aisyiyah maupun Muhammadiyah.
“Ustadz ustadazah atau apapun namanya tidak bekerja satu pihak saja. Tidak hanya diikuti oleh ‘Aisyiyah, carilah pihak-pihak yang bisa diajak bekerja sama,” tutupnya.
Sementara Lilik Muyasaroh, ketua LLHPB Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Tuban terkesan akan materi yang dipaparkan oleh Ening Parlan. Menurut dia, yang disamikan sangat menarik, padat dan jelas.
“Yang disampaikan Ibu Hening membangkitkan semangat kita untuk menjaga dan memelihara lingkungan. Saya ngefen sama beliau,” ucap Lilik.
Mitigasi Perubahan Iklim
Ketua Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Wilayah Jawa Timur mengapresiasi beberapa LLHPB Daerah salah satunya Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kabupaten Gresik yang telah melakukan kegiatan terkait penanaman pohon dengan sistem pola asuh.
“Alhamdulillah acara sosialisasi pada hari ini sudah berjalan lancar.Terima kasih ibu-ibu semua atas keterlibatan dan kerjasamanya.”ucap Ketua LLHPB PWA Jawa Timur, Jum’at (12/11/2021).
“Saya berterimakasih kepada Bu Rohmatin dan Bu Lia atas sharing ilmunya hari ini, insyaallah bermanfaat untuk kita semua. Awal yang indah untuk ber-‘Aisyiyah bersama,” imbuhnya.
Untuk agenda berikutnya yang dia meminta para pendamping kegiatan untuk melakukan survei lokasi, merencanakan kegiatan, bahan dan estimasi biaya yang dibutuhkan untuk penanaman sayur Senin – Rabu.
“Hari Kamis akan datang, tim pohon dan sayuran rapat koordinasi untuk membahas dan menindaklanjuti laporan pendamping,” ucapnya.
Diinfokan bahwa, LLHPB Gresik telah melakukan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim agar resiko dapat dikurangi dan tidak muncul bencana berkepanjangan.
Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Gresik melakukan sosialisasi Penanaman Pohon dan Sayur Dengan Sistem Pola Asuh kepada guru dan wali murid TK Aisyiyah Bustanul Athfal. Kegiatan ini bertempat di kampus universitas Muhammadiyah Gresik, Jumat (12/11/2021).
Sosialisasi program menghadirkan 4 pembicara yaitu Rahmad Jumadi dari Dekan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Gresik, DR Mukminatus Sholichah, Dra, Ec, MS selaku ketua pelaksana program, Wiharyanti Nur Lailiyah pembina program Penanaman Pohon dan Sayur Dengan Sistem Pola Asuh di TK ABA Menganti serta Rohmatin pembina program Penanaman Pohon dan Sayur di TK ABA Griya Bunder Asri (GBA).
Mukminatus Sholichah, Dra Ec MSI selaku ketua pelaksana program dari PDA Gresik menyampaikan Latar belakang project penanaman pohon dan sayur dengan sistem pola asuh.
“Project ini hasil kerja sama antara LLHPB Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Lazismu Pusat dan Sahabat Nabati. Kami juga sudah berupaya mengajukan prosal ke beberapa stakeholder di antaranya melalui CSR PT. Petrokimia Gresik dan Bapak Anggota Dewan Prof. Zainudin Maliki serta pengajuan bantuan bibit ke DAS. Mojokerto namun belum ada jawaban,” ungkap Mukminatus.
Sementara itu Ketua PDA Gresik Idha Rahayuningsih, Spsi MPSi menyampaikan rasa syukur dan berterimakasih kepada tim pelaksan PDA Gresik telah bekerja keras demi memsuksesakan program tersebut.
“Kepada tim pelaksana program, semangat hebat pantang menyerah sehingga acara gerakan pemanasan berjalan lancar mengingat segala sesuatunya dipersiapakan dengan serba cepat. Terimakasih untuk semuanya,” ucapnya.
“Gebyar launchingnya In syaa Allah nanti berbarengan dengan penanaman 600 pohon di 5 area yakni, lahan Bukit Jollywood Randuagung, lahan SMK Muhammadiyah Panceng, TK ABA Sedayu, TK ABA Golokan dan TK ABA Giri, kita akan mengundang Bapak Bupati dan Ibu Wakil Bupati,” imbuhnya.
Acara tersebut diikuti 26 peserta dan dihadiri pengurus LLHPB PWA Jatim Dwi Purwati, Ketua PDA Gresik Idha Rahayuningsih , Bendahara PDA Sri wahyuni, Ketua Majlis Dikdasmen PDA & PCA Gresik, Kebomas, Menganti Serta Ketua Majelis Kesehatan PDA Kab Gresik. (Iwan Abdul Gani/Dwi)