SLEMAN, Suara Muhammadiyah – Mengambil momentum istimewa peringati Muhammadiyah ke 109, Lazismu DIY launching program Tani Bangkit dengan menanam pohon Porang di Desa Wedomartani, Ngemplak, Sleman pada hari Kamis (18/11).
Acara launching Tani Bangkit petani Porang dihadiri oleh perwakilan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kab. Sleman, Badan Pengurus Lazismu DIY, wakil ketua PWM DIY, Badan Pengurus Lazismu Pusat, Panewu Kapanewon Ngemplak, lurah Wedomartani, dan mitra Lazismu PT. Agri Catra Internusa dan PT. Golden Barkah Mandiri.
“Milad Muhammadiyah ke 109 secara nasional ini menjadi momentum sangat baik dan berharga dalam melaunching program pemberdayaan petani dengan menanam pohon Porang. Program pemberdayaan ini bisa membangkitkan dan mensejahterakan para petani, dan untuk tanam perdana bertempat di wilayah Sleman dengan luas kurang lebih 3 hektar,” ujar Ketua Lazismu DIY, Cahyono.
Penanaman pohon Porang memiliki target penanaman sebanyak 300 hektar yang tersebar di lima kabupaten/kota DIY, tentunya dengan menggandeng mitra perusahaan yang ahli dalam pengembangan tekonologi budidaya Porang.
Kegiatan budidaya Porang melibatkan beberapa petani lokal yang nantinya akan dilatih untuk merawat dengan penguasaan teknologi yang mampuni, sehingga ada hasil panen secara maksimal.
“Proses menyamakan visi, misi dan frekuensi tidak hanya satu, dua atau tiga bulan, namun cukup lama karena mempertimbangkan kebermanfatannya harus besar, di sini petani tidak hanya jadi objek tapi sebagai aktor utama dalam memajukan perekonomian bangsa,” kata Eny Wijayanti, Badan Pengurus Lazismu Pusat.
Siti Rochayah Dwi Mulyani selaku Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman menyampaikan apresiasi kepada Lazismu atas program Tani Bangkit budidaya Porang, pemerintah kabupaten Sleman akan terus mendukung program dalam usaha pertanian karena dapat disertifikasi pangan, tidak hanya padi namun juga Porang.
“Usaha dalam bidang pertanian kuncinya adalah pada teknologi dan pemasaran, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup petani ada di pasar,” imbuhnya.
Wilayah Ngemplak Kab. Sleman akan dijadikan sebagai pilot project penanaman perdana yang nantinya sebagai pusat pelatihan dan pendampingan kelompok petani Porang se-DIY. Potensi lahan yang akan ditanam pohon Porang seluas 300 hektar, maka diasumsikan ada sekitar 5000 kepala keluarga yang terlibat dalam pertanian ini, harapannya dapat mensukseskan para petani di semua wilayah DIY.
“Suatu kegiatan yang dapat memberikan kemanfaatan besar, penanaman budidaya tanaman asli Indonesia harus ditanam, dipelihara, dirawat sebaik mungkin sehingga ada timbal balik, jika perawatannya maksimal dan bagus makan hasil yang didapat juga besar, oleh karena itu perlu adanya unsur mitra yang menguasai teknologi yang kita tidak menguasainya,” ujar Azman Latif, wakil ketua PWM DIY.
Mengembangkan program agroindustri berbasis pemberdayaan masyarakat petani, untuk mengatasi problem kehidupan masyarakat di sektor sosial dan ekonomi ummat serta dapat memperkuat akidah, sehingga bisa membangkitkan dan mensejahterakan taraf ekonomi para petani. (Rizal/D)