Mewujudkan Satuan Pendidikan Aman Bencana di Era Pandemi Covid-19

Aman Bencana

BANTUL, Suara Muhammadiyah – SD Muhammadiyah Insan Kreatif Kembaran siap menjadi contoh dalam pelaksanaan Satuan Pendidikan Aman Bencana di Daerah Istimewa Yogyakarta khususnya di Kabupaten Bantul. Sabtu, 4 Desember 2021 yang lalu SD Muhammadiyah Insan Kreatif Kembaran menerima kunjungan studi banding dari PBMM (Paguyuban Badan Musyawarah Masyarakat) Mitra Anak Sejati Kulon Progo yang diikuti oleh Kepala Sekolah dan guru SD  se-Kapanewon Girimulyo, Kulon Progo.

Studi banding ini bertujuan untuk sharing dan diskusi tentang program kegiatan Satuan Pendidikan Aman Bencana yang telah dilakukan oleh SD Muhammadiyah Insan Kreatif  Kembaran. SD Muhika (sebutan untuk SD Muhammadiyah Insan Kreatif Kembaran) mendapatkan penghargaan sebagai sekolah aman bencana dengan program yang berkelanjutan atau ASEAN Safe School Initiative (ASSI) pada tahun 2018. Sehingga SD Muhika dipilih menjadi tuan rumah untuk acara studi banding tersebut.

Ibu Ernaningtyasuti selaku Kepala Sekolah  menyambut kunjungan dan kegiatan tersebut dengan tangan terbuka, sembari menyampaikan ucapan terima kasih telah memilih dan menjadikan SD Muhika sebagai sekolah percontohan dalam pelaksanaan program Satuan Pendidikan Aman Bencana.

Bapak Ganjari, Ketua Korwil Kapanewon Kasihan Bantul juga memberikan apresiasi kepada SD Muhika, bahwa sekolah ini merupakan satu-satunya sekolah yang menyelenggarakan program Sekolah Aman Bencana secara berkelanjutan di Kecamatan Kasihan. Apabila ada yang hendak belajar tentang Satuan Pendidikan Aman Bencana, maka rujukan utamanya pasti SD Muhammadiyah Insan Kreatif Kembaran.

Dalam kondisi sedang tidak ada bencana atau ketika terjadi bencana, SD Muhika selalu berkomitmen untuk menerapkan protokol keselamatan apabila sewaktu-waktu terjadi bencana alam. Dengan slogan yang selalu ditanamkan dan diajarkan kepada warga sekolah, yaitu “Kami Siap Selamat!”.

Di masa pandemi Covid-19 ini, SD Muhika juga berkomitmen untuk tetap menjaga protokol kesehatan di lingkungan sekolah. Bukan hanya sekolahnya yang selalu menerapkan protokol kesehatan, seluruh warga sekolah juga selalu menerapkan protokol kesehatan di luar lingkungan sekolah sebagai ikhtiar  menjaga diri dan orang lain. (rpd)

Exit mobile version