MEDAN, Suara Muhammadiyah – Fakultas Kedokteran UMSU bekerja sama dengan Riset Muhammadiyah (Risetmu) telah berhasil menyelenggarakan pelatihan kepada tenaga medis dan paramedis di lingkungan RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara.
Kegiatan yang bertajuk Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk melatih tenaga medis dan paramedis dalam melaksanakan pemulasaran dan fardhu kifayah jenazah yang terpapar covid-19 sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Kemenkes RI tahun 2020 dan kaidah-kaidah Syari’at Islam.
Pelatihan sesuai dengan rumusan Fatwa Majlis Ulama Indonesia tahun 2020 dan Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah tentang tuntunan ibadah dalam kondisi darurat covid-19 tahun 2020.
Mengambil tempat di aula RSU Muhammadiyah Sumatera Utara, kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Direktur RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara, yang dalam hal ini di wakili oleh Bapak Ibrahim Nainggolan, SH, MH sebagai Kabag umum dan Keuangan. Ibrahim Nainggolan pada sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi dan terima kasih kepada tim PkM Hibah Risetmu Batch V Tahun 2021 atas kerjasama yang baik sehingga kegiatan ini dapat terselenggara. Selain itu, beliau juga mengatakan bahwa pelatihan seperti ini sangatlah dibutuhkan oleh pihak rumah sakit dalam rangka mempersiapkan SDM yang terlatih dan siap pakai dalam memberikan pelayanan pasien-pasien yang terpapar covid-19, khususnya mengenai pelaksanaan pemulasaran dan fardhu kifayah sesuai syari’at Islam.
Kegiatan pelatihan Pemulasaran dan Fardhu Kifayah Jenazah Terpapar Covid-19 Sesuai Syari’at ini disampaikan dr. M. Jalaluddin Assuyuthi Chalil, M. Ked(An), SpAn dan Maulana Siregar, S.Ag, MA Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Dengan demikian, RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara akan siap menjadi salah satu rumah sakit rujukan pasien covid-19 di Kota Medan khususnya, dan Sumatera Utara, tidak hanya memberikan pelayanan kepada warga Muhammadiyah, namun juga kepada masyarakat luas yang berada di Kota Medan dan sekitarnya.
Adapun rangkaian kegiatan PkM ini diawali dengan pemaparan meteri pemulasaran jenazah terpapar covid-19 oleh ketua tim PKM, dr. M. Jalaluddin Assuyuthi Chalil, M. Ked(An), SpAn.
Dalam pemaparannya, dr. Jalal menyampaikan dengan rinci tatacara melakukan pemulasaran berdasarkan pada buku pedoman pemulasaran dan penguburan jenazah akibat covid – 19 di masyarakat yang diterbitkan oleh Kemenkes RI tahun 2020. Setelah itu, dilanjutkan dengan penyampaian materi tentang tatacara pelaksanaan fardhu kifayah jenazah terpapar covid-19 berdasarkan Fatwa MUI no. 18 tahun 2020 tentang pedoman pengurusan jenazah (Tajhiz Al-Jan’iz) muslim yang meninggal karena covid-19 serta Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah tentang tuntunan ibadah dalam kondisi darurat covid-19 tahun 2020.
Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan peragaan pemulasaran dan fardhu kifayah dengan menggunakan alat peraga dan manikin yang telah disiapkan.
Dengan melakukan peragaan langsung menggunakan alat peraga dan manikin, tim mengharapkan keterampilan ini dapat divisualisasikan dengan sangat baik, sehingga akan memudahkan para peserta untuk memahami setiap langkah demi langkah sesuai dengan yang telah disampaikan pada sesi teoritis.
Metode ini juga dapat membuat semua peserta lebih beratensi dan fokus. Setelah tim memperagakan semua langkah secara detail, tahapan selanjutnya, yang merupakan tahap paling penting dalam pelatihan ini, yaitu peserta diminta untuk mempraktekkan secara langsung semua prosedur yang telah disampaikan.
Dan ternyata seluruh peserta begitu antusias melaksanakan praktek ini. Para peserta melakukan sendiri tahap demi tahap, mulai mempersiapkan jenazah sebelum ditayammumkan (menutup semua lubang tubuh atau luka akibat tindakan medis dengan kapas dan plaster kedap air, membersihkan najis), lalu mentayammumkan jenzah yang dilanjutkan dengan membungkus dan mengkafani jenazah lapis demi lapis. Untuk jenazah laki-laki, kain kafan yang digunakan adalah 3 lapis, sedang jenazah perempuan menggunakan 5 lapis kain kafan. setelah dikafani, jenazah di masukkan ke dalam kantong mayat yang kedap air.
Setelah jenazah dimasukkan ke dalam kantong mayat, peserta melaksanakan praktek solat jenazah berjamaah. Peserta diajarkan bagaimana tuntunan pelaksanaan solat jenazah pada pasien covid-19, meliputi posisi seorang imam jika jenazahnya laki-laki atau perempuan, cara mensholatkan jika jenazah lebih dari 1 orang, cara menyusun saf ketika jumlah jamaah yang hadir sedikit, serta bacaan dan doa-doa yang harus dibaca.
Peserta juga diberi kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi tentang seputar masalah-masalah yang sering dijumpai dalam pelaksanaan pemulasaran dan fardhu kifayah jenazah covid-19.
Semua rangkaian kegiatan PkM ini berjalan dengan sangat baik dan lancar tanpa adanya kendala atau masalah yang berarti. Tim sangat berharap, kegiatan ini benar-benar dapat menambah pengetahuan dan keterampilan peserta guna mempersiapkan SDM RSU. Muhammadiyah Sumut yang handal dan siap pakai, khususnya dalam memberikan pelayanan pasien-pasien covid-19 nantinya.
Kegiatan ini juga dibantu oleh mahasiswa kami dari fakultas Kedokteran UMSU, yaitu Basra Bee Binte Shaik Hussain, Indah Syaidatul Mursidah, Remuqita Putri Shella dan Renaldi Febriansyah.
Akhirnya, tim PkM FK UMSU Hibah Risetmu Batch V Tahun 2021 mengucapkan terima kasih kepada Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Bapak Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Dekan Fakultas Kedokteran UMSU, Direktur RSU. Muhammadiyah Sumut, serta semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan ini. (Syaifulh/Riz)