Muhammadiyah Berjuang Tangani Covid-19 di Magelang

Magelang

MAGELANG, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Magelang berjuang bersama seluruh elemen di daerah tersebut dalam penanganan Pandemi Covid-19 dan dampak-dampaknya.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Magelang Jumari Al Ngluwari mengatakan Muhammadiyah dalam gerakan penanganan Covid-19 terutama dalam vaksinasi Covid-19 bersinergi dengan Dinas Kesehatan, TNI, Polri dan pemkab setempat beserta seluruh elemen.

“Kami mendukung pemerintah untuk mencapai cakupan minimal 70 persen,” kata Jumari Al Ngluwari, ditemui di sela Nasmoco Goes To School di SMK Muhammadiyah Bandongan, Rabu (8/12).

Harapan Muhammadiyah kata dia tercipta herd immunity di Kabupaten Magelang dan pandemi Covid-19 segera berakhir. Warga dalam beraktivitas kembali normal dengan kebiasaan normal baru.

Dikemukakan Muhammadiyah terlibat dalam usaha-usaha pencegahan paparan Covid-19 melalui kampanye prokes, bahkan melalui tim kamboja membantu pemulasaran jenazah warga terpapar Covid-19.

“Tidak memandang golong dan agama, yang membutuhkan dilayani, hingga sekarang lebih dari 100 jenazah terpapar Covid-19 yang dimakamkan,”kata dia.

Terkait Nasmoco Goes to School di SMK Muhammadiyah Bandongan, disampaikan Jumari sekolah kejuruan harus mampu bersaing dan terus berkembang sesuai tuntutan zaman.

“Siswa harus mempunyai keterampilan sesuai bidangnya. Menjadi kewajiban sekolah untuk mendidik siswa agar mempunyai keterampilan sesuai kebutuhan dunia kerja,”kata dia.

Dikatakan Muhammadiyah bekerjasama dengan semua pihak terutama dunia industri dalam membekali siswa agar setelah lulus langsung dapat bekerja.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jateng Wilayah VII, Nikmah Nurbaity mengatakan hanya dari 128 SMK di wilayah kerjanya hanya sekitar 8 SMK yang terpilih menjadi sekolah pusat keunggulan (PK), diantaranya SMK Muhammadiyah Bandongan.

“Syarat menjadi sekolah PK sangat berat,” kata dia.

Di sekolah PK, akan mendapat dana hingga Rp3 miliar dan dibantu dalam pengembangan termasuk pendampingan dari perguruan tinggi selama tiga tahun dan kerjasama dengan industri.

Industri katanya selain turut dalam mengisi kurikulum juga punya kewajiban menyerap lulusan sekolah yang dibinanya.  “Jadi SMK sangat luar biasa,”kata dia.

Perwakilan Nasmoco di Bagian Teknik Perbengkelan Kedu, Firdaus Subhan mengatakan dunia otomotif terus berkembang sehingga setiap SMK harus mengikuti teknologi kekinian.

Nasmoco Goes to School dijadikan sebagai transfer keilmuan dan keterampilan di bidang otomotif pada siswa. (zaini arrosyid/rpd)

Exit mobile version