MAGELANG, Suara Muhammadiyah – SMK Muhammadiyah 1 Borobudur melalui Bursa Kerja Khusus bekerja sama dengan PT Karyatama Mitra Sejati mengadakan seleksi tenaga kerja yang akan berangkat ke Malaysia, Kamis, 02 Desember 2021. Adapun perusahaan yang akan menerima tenga kerja saat ini adalah Kilang Epson.
Seleksi kali ini pada tahap inervew yang dilakukan secara virtual dari Kilang Epson di Malaysia melalui zoom meeting. Ini dilakukan karena masih dalam kondisi pandemi baik di Malaysia maupun di Indonesia. Adapun tahapan dan seleksi yang akan dilalalui canaker ke Malaysia diawali dengan selesi administrasi-ujian tulis-intervew-medical checkup-pembuatan id-paspor-finger-visa dan pembekalan pemberangkatan.
Kegiatan interview kali ini dilaksanakan di Aula SMK Muhammadiyah 1 Borobudur, dengan peserta 40 anak. Anak-anak yang mendaftar di Malaysia ini tidak hanya berasal dari alumni SMK Muhammadiyh 1 Borobudur saja tapi ada juga dari SMK lain yang mendaftar melalui BKK SMK Muhammadiyah 1 Borobudur yang bekerja sama dengan PT Karyatama Mitra Sejati. Selain interview canaker PT Karyatama Mitra sejati juga menyampaikan sosialisasi tentang RBA
Hj. Siti Fatonah, Kepala PT Karyatama Cabang Magelang mengungkapkan Responsible Business Aliance (RBA) adalah koalisi nirlaba dari perusahaan elektronik terkemuka yang berdedikasi untuk meningkatkan kondisi soisial, lingkungan dan etika. RBA fokus pada masalah ketenagakerjaan dan hak asasi manusia, kesehatan dan keselamatan serta kesejahteraan pekerja. Seluruh biaya proses calon PMI ditanggung pihak perusahaan di Malaysia.
Sementara itu Kepala Sekolah, Munif Hanafi, S.S. bersyukur tahun ini sudah mulai ada seleksi canaker ke perusahaan-perusahaan di Malaysia. “Karena dua tahun ini sama sekali tidak ada. Kita maklumi karena situasi yang tidak memungkinkan akibat pademi covid 19. Di Bulan Desember ini sudah ada tahap wawancara dari perusahaan langsung dari Malaysia. Tenaga kerja yang akan diberangkatkan ke Malaysia kita prioritaskan untuk anak-anak alumni, lulusan tahun kemarin atau kemarinnya lagi,” ungkapnya.
Arifina Kuswardhani, S.Pd. Ketua BKK SMK Muhamamdiyah 1 Borobudur menyampaikan jika kerja ke kilang Malaysia ana-anak tidak dibebani dengan biaya administrasi karena semua proses dari tiket paspor medical checkup visa sudah ditanggung perusahaan. Untuk fasilitas dari dormitory listrik,air juga sudah ditanggung kilang jadi anak-anak menerima gaji utuh dan hak sebagai tenaga kerja serta mendapatkan perlindungan dari pemerintah.
Salah satu canaker, Dita Rifana : walaupun dilakukan secara virtual tapi tetap deg-degan rasanya. Semoga saya lulus interview dan bisa lulus tahapan berikutnya sehingga bisa berangkat bekerja di Malaysia. (NSP/rpd)