SIAK, Suara Muhammadiyah – Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) PWA RIAU menanam 400 batang bibit mangrove di desa Sungai Rawa kec.Sungai Apit, Kab.Siak didampingi oleh pak Natam sebagai perwakilan kecamatan sungai Apit, kepala desa Sungai Rawa pak Mulyadi , kelompok pemerhati mangrove yang akan menjadi bapak asuh serta mahasiswa IMM.
Wirdati Irma menyebutkan pentingnya hutan mangrove bagi kelangsungan lingkungan hidup kita. Mengingat Manfaat Hutan mangrove memiliki fungsi yang sangat besar bagi lingkungan hidup kita diantarnya yakni ,sebagai tumbuhan yang mampu menahan arus air laut yang mengikis daratan pantai, dengan kata lain tumbuhan mangrove mampu untuk menahan air laut agar tidak mengikis tanah di garis pantai. Sebagaimana fungsi tumbuhan yang lain, mangrove juga memiliki fungsi sebagai penyerap gas karbondioksida (CO2) dan penghasil oksigen (O2). Hutan mangrove memiliki peran sebagai tempat hidup berbagai macam biota laut seperti ikan-ikan kecil untuk berlindung dan mencari makan. Selain binatang laut, bagi hutan mangrove yang ruag lingkupnya cukup besar sering terdapat jenis binatang darat di dalamnya seperti kera dan burung.
Dari beberapa fungsi hutan bakau yang telah disampaikan di atas, tentunya hal yang paling esensial bagi kelangsungan hidup kita adalah fungsi hutan mangrove sebagai penghasil oksigen (O2) dan penyerap gas karbondioksida serta sebagai pencegahan abrasi. Rusaknya hutan mangrove dapat mengakibatkan hilangnya fungsi-fungsi tersebut.
Dengan adanya Kegiatan Program Penanaman Pohon mangrove dengan pola asuh oleh LLHPB PWA Riau yang bekerja sama dengan LLHPB PP dan Lazismu menjadi salah satu langkah Menjaga mangrove yang merupakan bagian dari tindakan nyata atas kepedulian kita terhadap lestarinya alam dan kehidupan. Mulai dari diri sendiri, marilah jaga lingkungan demi hidup dan kehidupan.
Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh Dr. Wirdati Irma, S.Pd, M.Si. selaku Ketua LLHPB PWA Riau , Dr. Sri Hilma , Eli Mardiah dari PCA Sukajadi, Kepala desa sungai rawa, kelompok pemerhati mangrove serta beberapa Dosen Umri, mahasiswa, IMM, dan perwakilan camat sungai apit setempat. (Fahmi Harahap)