Produktif, ASPIKOM Jabar Luncurkan 8 Buku Keren

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Pandemi covid-19 tidak menjadi penghalang untuk para penulis dalam menghasilkan karyanya. Itulah yang dilakukan Divisi Penerbitan Buku Departemen Penelitian, Pengembangan, dan Pengabdian Masyarakat didukung oleh Intrans Publishing yang menggelar webinar launching atau peluncuran buku Pertama ASPIKOM Korwil Jawa Barat pada Rabu (15/12/2021).

Ada 8 judul buku yang diluncurkan, yaitu ”Analisis Iklan Televisi” karya Freddy Yusanto (Universitas Telkom), “Protokol dan Kepatuhan Keprotokolan” karya Desayu Eka Surya dan Rismawati, “Formula Komunikasi” karya Dyah Rahmi Astuti (UIN SGD Bandung), dan “Komunikasi Pemasaran E-Commerce” karya Melly Maulin Purwaningwulan (Universitas Komputer Indonesia).

Kemudian ada “Komunikasi Bisnis” karya Hasim (Universitas Kebangsaan), “Audit Komunikasi Pembangunan” karya Nur’aeni (Universitas Subang), “Metode Penelitian Komunikasi Kuantitatif” karya Desayu Eka Surya (Universitas Komputer Indonesia), serta “Kelompok Sebaya” karya Astri Dwi Andriani dan Destiana Husnul Chotimah (Universitas Putra Indonesia).

Penulis 8 buku tersebut berasal dari anggota ASPIKOM Korwil Jabar, juga dosen Ilmu Komunikasi yang telah mengikuti writing camp selama 5 bulan sejak Maret 2021.

Senior Editor dan Kepala Unit Keredaksian Intrans Publishing Abdur Rahim mengatakan bahwa kedelapan judul buku tersebut merupakan terbitan pertama.

Ditegaskan Abdur Rahim, dari sekian banyak judul, ada 70 persen naskah yang menarik dan layak diproses lebih lanjut untuk diterbitkan.

”Dari sekian judul yang sudah kami review, ada sekitar 70 persen naskah yang menarik dan bisa dipreoses lebih lanjut lagi. Karya buku yang diterbitkan ini bisa ditambah lagi setiap tahun, tentu dengan variasi judul lebih banyak dan menarik. Kami juga membuka peluang kerja sama dengan semua pihak, terutama para anggota ASPIKOM Korwil Jabar untuk bisa publikasi bersama,” ungkap Abdur Rahim.

“Harapannya tentu kami bisa memberikan motivasi kepada teman-teman lainnya, mahasiswa, kolega, agar dapat meningkatkan publisitas karya ilmiah,” kata Abdur Rahim.

Apresiasi

Terkait capaian luar biasa dari para penulis ini, Ketua ASPIKOM Korwil Jabar Ani Yuningsih merasa sangat bangga dengan prestasi tersebut.

”Saya sangat bangga atas capaian yang telah dilakukan para penulis dalam menyelesaikan bukunya selama 5 bulan yang memang tidak mudah karena punya kesibukannya masing-masing,” ungkap Ani Yuningsih.

Ia mengungkapkan buku adalah gudangnya informasi, sumber referensi untuk dosen dan mahasiswa dalam melakukan perkuliahan, penelitian, juga pengabdian kepada masyarakat.

Ani Yuningsih mengatakan bahwa buku memiliki berkah dan manfaat bagi pembaca sekaligus penulisnya. Di antaranya buku bisa menjadi wahana atau instrumen peningkatan kompetensi dosen dan para mahasiswa karena mereka perlu rujukan yang sahih untuk bahan kompetensi lingkungan.

”Penting dipahami juga bahwa buku bisa menjadi pertimbangan dalam kenaikan jabatan fungsional para dosen. Selain itu, dengan menulis buku, itu akan menjadi upaya untuk sharing ilmu pengetahuan karena teori selalu berbeda atau ketinggalan jauh dengan praktik-pratik di lapangan yang mengikuti perkembangan zaman sehingga terjadi gap antara praktik lapangan dan teori,” ungkap Ani Yuningsih.

Untuk itulah, menurut Ani Yuningsih, gap tersebut harus dikurangi sedikit demi sedikit supya mahasiswa tidak kebingungan, yakni dengan (cara dosen) menulis buku terutama konsep-konsep yang berhubungan dengan praktik digital.

”Manfaat dan berkah buku yang lainnya adalah dapat meningkatkan HAKI/PATEN untuk meningkatkan prodi saat akreditasi. Paling utama adalah dapat bersilaturahim dengan seluruh masyarakat melalui karya kita,” pungkas Ani Yuningsih.

Senada dengan Ani Yuningsih, Ketua Umum ASPIKOM Pusat Muhammad Sulhan pun merasa bangga dengan ASPIKOM Korwil Jabar atas launching buku ini.

Menurut Muhammad Sulhan, capaian tersebut berkaitan dengan misinya dulu yang ingin membuat citra atau mem-branding ASPIKOM dengan karya-karya terbaik dari para anggotanya.

“Sebetulnya ini berkaitan erat dengan misi saya saat itu, yakni bagaimana untuk mem-branding ASPIKOM itu melalui karya-karya yang diluncurkan, salah satunya karya tulis buku,” kata Muhammad Sulhan.

Muhammad Sulhan menuturkan bahwa penulis bisa menulis naskahnya dengan baik. Namun, tantangan dan godaannya juga sangat berat. Itulah mengapa butuh effort yang luar biasa secara personal.

Ditegaskan Muhammad Sulhan, effort personal tidak gampang untuk ditularkan kepada orang lain. Setiap orang punya sensitivitas dan semangat yang berbeda.

”Selamat kepada para penulis yang sudah mengalahkan ego pribadi. Terkadang kita berpikir ‘ah kalau kita buat buku yang biasa, takut tidak dibaca orang’. Namun, lebih baik mulailah menulis! Menulis adalah ungkapan bagaimana siklus tridarma itu berputar,” tandas Muhammad Sulhan.

Sementara itu dalam sambutannya, Ketua Departemen Litbang dan PKM ASPIKOM, Rismawaty, mengatakan bahwa penulisan buku merupakan salah satu dari realisasi program kerja dari Maret 2021. Kemudian dilanjutkan dengan peluncuran pertama buku ASPIKOM Korwil Jabar.

”Kami akan membuka kesempatan untuk penulisan buku tahap kedua yang rencananya akan diadakan pada April atau Mei 2022,” kata Rismawaty.

Antusiasme peserta terhadap acara ini cukup tinggi, dimana jumlah partisipan yang hadir melalui media zoom 300 orang. Mereka yang hadir secara virtual itu berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan dari kalangan profesi yang beragam seperti dari kalangan akademisi, praktisi, dan mahasiswa. (Ulfah/Firman)

Exit mobile version