SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban Belajar Membuat Kapal Langsung di Pelindo III
SURABAYA, Suara Muhammadiyah – SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban mengirim tim khusus untuk belajar membuat kapal di Pelindo III Surabaya. Tim tersebut terdiri dari dua orang guru pendamping yaitu Andhik Ridho Setiyoko dan Choirul Miftahul Huda, serta empat taruna yaitu Mochammad Bahrul Adani, Muhammad Ainur Rofiq Hartono, Muhammad Ainur Rhokim dan Aji Tur Mukti.
Di bawah bimbingan Dhani Rachmad Agustian (General Manager Kalimas Port Pelindo) serta Aly Yusa (Chief Living Lab Maritim Universitas Muhammadiyah Gresik), tim tersebut digembleng kurang lebih satu bulan lamanya.
Salah satu taruna bernama Muhammad Ainur Rhokim menuturkan bahwa mereka diajarkan membuat kapal berbahan viber.
“Kapal ini nanti difungsikan sebagai dermaga agar kapal-kapal mudah untuk bersandar serta mengurangi kerusakan badan kapal karena berbenturan dengan dermaga beton,”tuturnya pada Senin (27/12/2021).
Dia mejelaskan kesulitan yang dihadapi yaitu membuat kerangka, namun dengan semangat dan keingintahuan yang tinggi, hal yang sulit bisa diatasi dirinya beserta teman-temannya.
“Kesulitannya pada pembuatan kerangka cetak, karena membutuhkan ketelitian, tapi semua bisa kami lalui bersama dan hasilnya, kami sudah bisa membuat cetakan sampai pembuatan kapal siap pakai,”jelasnya.
Sementara Choirul Miftahul Huda salah satu guru pendamping dari SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban mengatakan akan mengembangkan ilmu yang sudah didapatkan di sekolahnya.
“Tim kita akan mengembangkan ilmu ini demi membesarkan SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban, dan yang lebih penting adalah karya kita bisa dirasakan langsung oleh masyarakat, mengingat Tuban adalah daerah pesisir, maka tepat sekali jika kita bisa memproduksi kapal sendiri,”kata Choirul.
Pada kesempatan yang sama, Kepala SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban, Suyanto melakukan pertemuan dengan General Manager Pelindo III untuk membicarakan tindak lanjut dari kerjasama itu.
Di hadapan General Manager Pelindo III, Suyanto mengatakan, sekolah yang dipimpinnya memiliki tim SAR, maka dia berharap kerja sama dari Pelindo untuk terus membimbing agar sekolah tersebut bisa memproduksi kapal yang bisa digunakan oleh tim SAR dalam aksi kebencanaan.
“Keinginan kami saat ini adalah membuat perahu sekoci, karena kami punya tim SAR. Selama ini dalam aksi kebencanaan, kami bekerja sama dengan BPBD, kami ingin punya sendiri, buatan sendiri untuk membantu masyarakat,”pungkasnya.
Di samping itu, Suyanto juga menuturkan bahwa selama ini animo masyarakat terutama masyarakat pesisir terhadap sekolah pelayaran kurang, menurut dia masyarakat masih berpandangan bahwa lulusan pelayaran akan bekerja seperti para nelayan pesisir umumnya.
Oleh karena itu, SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban ingin mengubah cara pandang itu melalui berbagai cara, salah satunya bekerja sama dengan Pelindo III untuk memproduksi kapal.
“Dengan ilmu yang didapatkan ini, tentu tetap mengharap bimbingan pak Yusa dan support dari Pak Dhani sehingga apa yang kami inginkan bisa terwujud,”harapnya.
Dhani Rachmad Agustian selaku General Manager Kalimas Port Pelindo III mengatakan, selama satu bulan dalam pengawasannya, tim SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban mampu beradaptasi sehingga bisa mengukuti bimbingan dari tim Pelindo dengan baik.
“Sesuai schedule yang ditentukan pak Yusa (Chief Living Lab Maritim Universitas Muhammadiyah Gresik), selesai semuanya. Ini saya namakan laboratorium dan saya harap tidak hanya sekali dipakai,”tandasnya.
“Berikutnya kalau ada yang bisa dikerjasamakan kembali dengan kami, kami siap support,” tutupnya. (Iwan Abdul Gani)