TUBAN, Suara Muhammadiyah – Setelah menghabiskan satu bulan penuh dalam karantina, para pelajar di SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban akhirnya dilantik menjadi Taruna-Taruni.
Acara pelantikan yang penuh haru dan sukacita ini berlangsung dengan khidmat di halaman utama sekolah pada Selasa (8/8/2023).
Sebelumnya, para pelajar ini menjalani masa karantina sebagai langkah pembentukan karakter yang diistilahkan dengan masa Madatukar. Akhirnya mereka bisa merasakan momen spesial ini.
Para pelajar yang berbaral dari berbahai daerah di Indonesia ini menjalani berbagai kegiatan untuk membentuk karakter sesuai yang diinginkan.
Selama Madatukar, mereka dibina kedisiplinan dalam menjalankan ibadah shalat, disiplin menjalani kewajiban sebagai Taruna-Taruni, pembinaan akidah dan penanaman akhlak yang baik.
Kepala SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban, Suyanto saat memimpin upacara pelantikan menyampaikan tentang pentingnya disiplin, komitmen, dan dedikasi dalam menjalani pendidikan di sekolah tersebut.
Ia juga mengingatkan para Taruna-Taruni tentang tanggung jawab besar yang akan mereka emban sebagai bagian dari industri pelayaran yang harus mereka jalani agar menjadi insan pelayaran yang membanggakan orang-orang tercintanya.
Prosesi pelantikan yang menyerupai upacara militer ini disaksikan langsung oleh ketua PDM Tuban, Masrukin, Ketua Majelis Dikdasmen PDM Tuban, Fauzan serta wali Taruna-Taruni.
Tangis haru orang tua saat menyaksikan putra-putrinya melangkah tegap mamasuki area pelantikan.
Dalam momen yang penuh haru, mereka menyampaikan doa dan harapan agar para Taruna-Taruni mampu mengemban tugas dan tanggung jawab mereka dengan baik.
Usai pelantikan, Wali Taruna-Taruni dikumpulkan di aula untuk mengikuti pengarahan terkait program sekolah.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua PDM Tuban, Masrukin dalam sambutannya menuturkan, SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban merupakan sekolah kebanggaan warga Muhammadiyah yang ada di kabupaten tersebut.
“Para lulusannya langsung bekerja. Sementara SMK Lain, lulusannya masih bingung mencari pekerjaan,”tuturnya.
Ia menerangkan bahwa, sekolah telah berusaha menjalin kerja sama dengan beberapa perusahan perikanan di Jepang untuk menampung para lulusannya.
“Anak bisa bekerja atau tidak, itu tergantung kerelaan bapaka-ibunya dan kemauan dari anak itu sendiri,”terangnya.
Masrukin menegaskan bahwa, yang terpenting ketika menyekolahkan anak adalah sesuai dengan tujuan dari pendidikan Muhammadiyah yaitu ibadah.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Majelis Dikdasmen PDM Tuban, Fauzan menjelaskan bahwa, Pendidikan di Muhammadiyah menekankan 3 hal penting sehingga para lulusannya membanggakan.
“Yang pertama, memiliki kemantapan iman, unggula dalam intelektual dan ketiga anggun dalam berakhlak,”tandasnya.
Ketiga hal penting tersebut wajib diterapkan di lembaga pendidikan Muhammadiyah termasuk SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban.
Sementara itu, Ruswanto selaku penggagas dan pendiri SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban menambahkan bahwa, untuk mewujudkan tiga poin penting seperti yang disampaikan ketua Majelis Dikdasmen, maka sekolah menyediakan asrama sebagai tempat pembinaan karakter.
Ia berpendapat bahwa, pendidikan karakter tidak bisa hanya diserahkan kepada sekolah tetapi lingkungan harus mendukung.
“Kita memiliki asrama yang dijadikan tempat pembinaan iman, inteletual sehingga diharapkan anak-anak kita memiliki akhlak yang anggun,” ungkapnya.
Ruswanto mengajak para wali taruna-taruni untuk memasukkan putranya di asrama untuk dibina karakter sehingga menunjang pendidikan sesuai yang diharapkan bersama. (Iwan Abdul Gani)