SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban Pelopor Pemasangan Rambu Laut
SURABAYA, Suara Muhammadiyah – Membaca berita dari suaramuhammadiyah berjudul SMK Pelayaran Muhammadiyah Belajar Membuat Kapal Langsung di Pelindo III, Aly Yusa selaku Chief Living Lab Maritim Universitas Muhammadiyah Gresik yang membimbing langsung tim SMK tersebut menceritakan bahwa pelajar tersebut juga telah melakukan kegiatan pemasangan rambu laut di Kenjeran pada pada Ahad (12/12/2021).
Bahkan Yusa mengatakan, aksi pemasangan rambu laut tersebut merupakan pertama kali dalam sejara di kota Pahlawan yang melibatkan pelajar dari SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban.
Pria yang juga menjabat Sekretaris Forum Maritim itu menjelaskan bahwa Indonesia sudah meratifikasi peraturan Internasional Maritim Organization (IMO). Salah satunya berisi tentang standarisasi navigasi. Pada jenis ini ada “Marking Boy” sebagai penanda terapung dan berfungsi untuk keselamatan nelayan dalam berlayar, keselamatan kapal dan masyarakat serta para wisatawan.
“Kenjeran yang saat ini berkembang menjadi daerah wisata. Maka keberadaan marking boy atau rambu laut terapung ini sekaligus sebagai jaminan keselamatan untuk para wisatawan,”kata Yusa melalui pesan whatsapp. Selasa (28/12/2021).
Yusa menjelaskan bahwa alokasi dana berasal dari Pemkot Surabaya, kemudian bersama para siswa SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban dan juga SMK Pelayaran Bhakti Samudra. Para siswa tersebut kata dia sudah memiliki sertifikasi IMO dan bagus dalam pelaksanaan Teaching Factory membuat rambu laut yang dipasang di pesisir pantai Kenjeran.
“Pemasangan rambu laut ini saya juga dibantu dari SMK Muhammadiyah Tuban. SMK ini memang cukup bagus dalam pelaksanaan Teaching Factory (Tefa),” jelasnya.
Yusa juga menuturkan bahwa pada saat pemasangan rambu laut, salah satu anggota DPRD kota Surabaya bernama Abdul Ghoni Mukhlas Ni’am, ikut memasang rambu laut di kawasan Pantai Kenjeran itu.
Yusa menuturkan bahwa, anggota Dewan tersebut pernah melakukan studi komparasi ke Negara Swiss. Di sana ada program yang menempatkan Perguruan Tinggi sebagai mitra dalam pembangunan berkelanjutan.
“Pak Dewan meminta kepada pihak Pemerintah, khususnya Pemerintah Kota Surabaya agar membuka ruang untuk berkolaborasi dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) maupun Perguruan Tinggi untuk berkolaborasi mewujudkan pembangunan yang berkesinambungan. Bahkan dia mengatakan konyol kalau pemerintah tidak melakukan hal itu,” ujarnya. (Iwan Abdul Gani)