Hikmah Ada Tahun Baru Masehi dan Tahun Baru Hijriah
Oleh: M.Sun’an Miskan.
Tahun dan bulan Masehi Januari sampai dengan Desember yang sidah ada sebelum turun wahyu adalah cocok untuk masyarakat yang sudah pandai baca tulis berbudaya tinggi, tidak ummiy karena ia disusun berdasarkan perjalanan matahari yang diteliti secara rumit dan lewat uji coba berkali kali.
Adapun tahun dan bulan hijri yang dihitung atas peredaran bulan dari sabit, ke purnama, tenggelam – yang mudah diikuti oleh orang yang ummiy belum pandai baca tulis, belum berbudaya tinggi – Muharram sampai dengan Dzulhijjah – yang sudah ada sebelum Nabi diutus adalah cocok untuk kalangan. Kalangan yang ummiy ini ya beliau Rasulullah Saw dan kaum Baduwi mereka lalu mudah menjalankan puasa, haji, nikah talak ruju’ dengan melihat bulan. Apakah sudah hilal (tanggal 1) sudah purnama (tanggal 15 ) dan akhir (tanggal 29/30).
Tafsir Al Manar oleh Rasyid Redlo dan gurunya Syekh M.Abdul juz 11 halaman 247 sd 250 saat menafsirkan Al Quran surat Yunus 5 -6 sebagai berikut :
“… (Dihadirkan tahun dan bulan Qomariyah )..agar kamu sekalian mengetahui bulan dan hari kapan kamu melaksanakan ibadah, muamalah, memutar modal dagangan dan memajukan seni dan budayamu (Al Madaniyah).
Kalaulah tidak ada undang undang Allah yang berlaku di alam yaitu perjalanan bulan akan sulitlah kalangan ummiyin (belum bisa baca tulis – Nabi SAW dan kaum Baduwi) melaksanakan tugas kewajiban syareat di atas.
Kalender Qomariyah cocok untuk orang belum terpelajar dan sudah terpelajar.
Adapun kalender Masehi yang dihitung atas perjalanan matahari itu adalah hasil budaya manusia yang tidak dapat diperoleh kecuali dengan study yang tekun ( فن لا يعلم الا بالدراسة ) dan masih banyak lagi manfaatnya tahun Milafiyah ini bagi mereka (QS Ar Rahman 5 dan QS Al Isra 12).
Al Quran Surat Yunus 5 dan 6 dan rujukan yang lain diatas adalah untuk mendorong kita kaum muslimin (dan sdh dirintis generasi sblm kita) untuk study tentang Ilmu Haiah (Astronomi) dan al jughrofiyah al falakiyah ،(ilmu Falak) yang sudah digeluti bangsa bangsa terdahulu sebelum Isa As dengan secara ilmiyah tak ada kaitannya dengan TBC (Takhayul Bid’ah Khurofat – Dunia Dewa Dewi).
Seharusnya ummat Islamlah yang mengorbitkan sputnik hari ini di mana sudah mendekat kulit matahari.