Tutup Tahun 2021, Lazismu Pekalongan Tasharufkan Dana Ziska Hingga 183 juta
PEKALONGAN, Suara Muhammadiyah – Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Kabupaten Pekalongan menutup tahun 2021 dengan mentasharufkan penggalangan dana zakat infaq dan shadaqah melalui beberapa program hingga mencapai Rp. 183.231.600. Penyaluran dana terbesar adalah untuk program Indonesia siaga bencana senilai Rp. 133.537.600 yang disalurkan melalui Lazismu Wilayah Jawa Tengah.
Selain itu, Lazismu Kabupaten Pekalongan juga menyalurkan bantuan beasiswa sang surya untuk salah satu dosen Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP) yang melanjutkan studi S3 di Brunei Darussalam senilai 30 juta rupiah.
Lazismu juga memberikan bantuan program UMKM kepada Paguyupan Penjahit Pekalongan Raya (P3R) senilai 16,5 juta dalam bentuk mesin lubang dan pasang kancing, serta membantu memberdayakan difabel melalui bantuan tiga kursi roda senilai 3,194 juta rupiah kepada Dewan Pengurus Cabang (DPC) Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kabupaten Pekalongan.
Ketua Lazismu Kabupaten Pekalongan, Drs. H. Riyanto, saat menyerahkan bantuan, Jum’at, 31 Desember 2021, menyampaikan bahwa Lazismu bertugas menghimpun zakat, infaq dan shadaqah dari seluruh lapisan masyarakat, dari ummat dan ditasyarufkan untuk ummat.
“Walaupun Lazismu itu Mu-nya adalah Muhammadiyah, tetapi kita menghimpun zakat infaq shadaqah dari ummat, tidak hanya dari Muhammadiyah, tetapi juga dari masyarakat luas dan mentasharufkannya juga untuk ummat, ummat itu tidak hanya Muhammadiyah, ummat itu organisasi apapun kami bantu”, tutur Riyanto.
Ketua P3R, Ikhya Ulumuddin, menyampaikan apresiasinya terhadap kinerja lembaga zakat Lazismu dan bertekat agar para penjahit yang tergabung dalam P3R bisa meningkat statusnya dari mustahik menjadi muzakki. Ikhya berharap agar P3R bisa bekerjasama lebih lanjut dengan Lazismu untuk menjadi kantor layanan Lazismu dan mendorong semua anggota agar mau berbagi, bersedekah, berzakat dan membantu sesama sesuai slogan P3R yaitu penjahit suka berbagi sesama.
Sementara itu, Eko Hardiyanto, penerima bantuan kursi roda mengucapkan terima kasih atas bantuan kursi roda dari Lazismu. Eko mengaku selama ini berjualan pulsa dan melayani customer di rumahnya di Tangkil Kulon sambil “ngesot-ngesot” karena tidak mampu membeli kursi roda. Keuntungan dari jualan pulsanya sering tidak bisa dinikmatinya karena para customernya banyak yang melakukan pembayaran di akhir dan berhutang dahulu. (Fakhrudin)