Kado Lazismu DIY untuk Pasien dan Relawan TBC ‘Aisyiyah
Pasien Tuberkulosis Resisten Obat (TBC RO) dan relawan pendamping pasien TBC RO di Wilayah ‘Aisyiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terima kado istimewa penutupan akhir tahun 2021 dari Lazismu DIY. Kado tersebut berupa makanan kebutuhan pokok yang sehat bernutrisi untuk pasien dan multivitamin serta jaminan kesehatan untuk relawan pendamping.
Pemberian kado kesehatan tersebut adalah dalam rangka sinergi program antar mitra dan MLO (Majelis, Lembaga dan Ortom) pentasyarufan bidang kesehatan. Kegiatan yang dilaksanakan Jumat (31/12) di gedung Graha TR PWM DIY ini dihadiri oleh SR TBC Siklus Indonesia DIY sebagai mitra pelaksana program, Majelis Kesehatan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) DIY dan Pimpinan Lazismu DIY.
“Sejak 2019 Lazismu DIY memberikan dukungan untuk program pendampingan pasien TBC RO karena situasi TBC di Indonesia termasuk peringkat ketiga tertinggi di dunia, sebagian besar pasien TBC yang didampingi adalah laki-laki yang merupakan kepala keluarga” kata Rakhmawati sebagai Program & MEL Coordinator SR TBC Siklus Indonesia DIY.
Rakhmawati menyebut pada saat puncak kenaikan pandemi di Yogyakarta bulan akhir Juni 2021 Lazismu DIY juga memberikan bantuan berupa sembako kepada pasien TBC. Masa pengobatan TBC harus secara rutin dengan minimal 6 bulan untuk untuk TBC Sensitif Obat (SO) dan 9 hingga 24 bulan untuk TBC RO sehingga untuk pasien laki-laki yang menjadi tulang punggung akan membuat ekonomi keluarga terhenti.
Pernyataan tersebut didukung oleh Majelis Kesehatan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah DIY, Falasifah Ani Yuniarti yang menyampaikan bahwa kebanyakan pasien TBC berasal dari keluarga kurang mampu. “Kebanyakan pasien TBC merupakan dari keluarga kurang mampu yang membutuhkan bantuan, kedepan harapannya bersama Lazismu ada pendampingan ekonomi dengan konsep pemberdayaan ekonomi pasien.”
Selama tahun 2021, SR TBC Siklus Indonesia DIY sudah mendampingi total 70 pasien TBC RO. Sepanjang 2021 juga sudah ada beberapa pasien sembuh, sehingga saat ini yang didampingi adalah 34 pasien.
Lazismu sebagai lembaga filantropi yang menghimpun dana Zakat, infaq dan Shadaah terus memberikan bentuk perhatian serius dan nyata sehingga perlu membutuhkan kerjasama dengan berbagai mitra. “Mewujudkan tercapainya 6 pilar Lazismu, harus bersinergi agar bantuan lebih tepat sasaran” kata Dai Iskandar pimpinan Lazismu DIY.
“Lazismu DIY memiliki program END-TB pada salah satu dalam 6 pilar yaitu pilar kesehatan sehingga bisa berkolaborasi program dengan Siklus Indonesia. Semoga adanya kolaborasi program dukungan penanggulangan TBC sehingga indikator kesehatan di DIY menjadi lebih baik” ungkap Misbah Wakil Ketua Lazismu DIY.
Demi tercapainya tujuan SDGs sebagai indikator keberhasilan program, Lazismu DIY pada pilar kesehatan memiliki beberapa program untuk dijalankan sepanjang tahun 2022. Diantaranya, Program Peduli Kesehatan, Indonesia Mobile Clinics (Ambulanmu), End-TB, TIMBANG untuk program pencegahan stunting pada anak dan program Bebas Corona.