Hentikan Agresi Israel, MUI Dukung Sikap Syaikh al-Azhar dan Raja Yordania
JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Semenjak penyerangan brutal Israel ke Masjidil Aqsha bulan Ramadhan dan gencatan senjata yang lalu, Israel tetap tidak menunjukkan itikad baik terhadap rakyat dan bangsa Palestina. Kebiadaban dan berbagai tindakan kekerasan terus ditunjukkan dan selalu menimbulkan korban di pihak rakyat Palestina.
Tempat suci Masjidil Aqsho pun terus diinjak-injak. Kuat indikasi bahwa Israel tidak saja telah dan terus menghancurkan sendi sendi kemanusiaan, akan tetapi juga merampas kedaulatan beragama. Tidak sekedar Islamopobia, akan tetapi juga anti terhadap semangat kebersamaan antar agama agama.
Bahkan, Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional menyebut gerakan ini didukung oleh Yahudi Ekstrim. Zionisme sangat membahayakan bagi kerukunan dan keberlangsungan kerjasama harmonis antar agama-agama, akan tetapi juga bagi kemanusiaan dan perdamaian dunia.
“Karena itu saya baik sebagai warga dunia yang sadar pentingnya kedamaian dan ketua MUI bidang hubungan luar negeri dan kerjasama internasional mendukung sikap Shaikh al-Azhar Shaikh Ahmad El-Taheb dan Raja Yordania Abdullah yang mengutuk atas pembongkaran rumah keluarga Salehiyah di Syaikh Jarrah dan melakukan penangkapan terhadap beberapa orang Rabu yang lalu. Pembongkaran ini adalah tindakan teror yang sangat kasat mata dilakukan secara sistimatis terhadap rakyat Palestina,” ungkap Sudarnoto Abdul Hakim, Jum’at (21/1/2022).
Menurutnya terorisme adalah musuh nyata setiap orang dan negara manapun. Karena itu perlawanan yang dilakukan oleh rakyat Palestina terhadap kezaliman teroris rezim Israel dan zionis adalah langkah berani dan terhormat. Mereka adalah pahlawan. Karena itu, negara-negara manapun harus juga bertekad melawan dan memerangi terorisme. Amerika yang mempelopori “Lawan Terrorisme” haruslah berada di garda depan menghentikan tindakan zionisme ini. Amerika juga seharusnya mempelopori perubahan konstruktif PBB agar lembaga dunia ini benar benar berdaya menghentikan genosida di Palestina.
Semestinya Israel dapat diseret ke pengadilan internasional atas semua kejahatan dan pelanggaran berat HAM yang telah berjalan bertahun-tahun. Karena itu, masyarakat sipil di negara manapun perlu memperkuat aliansi mendorong agar Israel diberi sanksi internasional.
Selain itu, Sudarnono meminta dengan sangat dan mendukung sepenuhnya upaya pemerintah Indonesia untuk membela rakyat dan bangsa Palestina sesuai dengan amanah Pembukaan Undang-Undang Dasar. Ketegasan pemerintah sangat dibutuhkan sehingga tidak ada satu pejabat tinggi negara pun, aktor dunia usaha, tokoh publik dan warga Indonesia yang melakukan hubungan dan menerima ajakan membuka hubungan diplomatik dengan Isreal. “Jangan khianati amanah pembukaan Undang-undang Dasar, dukung dan bantu terus perjuangan rakyat dan bangsa Palestina,” tandasnya. (rpd)