UMSU Kukuhkan Dua Guru Besar Hukum dan Ekonomi Pertanian
MEDAN, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) melakukan pengukuhan kepada dua guru besar dari Fakultas Hukum dan Fakultas Pertanian. Keduanya, Prof. Dr. Muhammad Arifin SH Mhum dan Prof. Dr. Ir. Muhammad Buchari Sibuea MSi.
Pengukuhan berlangsung di Auditorium Kampus Utama UMSU, Jalan Muhtar Basri, Medan, Sabtu pagi ( 5/2).
Pengukuhan dihadiri Ketua Majelis Litbang Dikti PP Muhammadiyah Prof. Dr. Lincolin Arsyad, Kepala L2DIKTI Sumut Prof. Dr. Ibnu Hajar, Ketua PWM Sumut Prof. Dr. Hasyimsyah Nasution MA, dan Rektor Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan, Muhsana Pasaribu dan civitas academica UMSU.
Pengukuhan dua guru besar berlangsung melalui Sidang Senat Terbuka yang dipimpin oleh Rektor UMSU Prof. Dr. Agussani MAP.
Pada acara pengukuhan itu, dua guru besar itu menyampaikan orasi ilmiahnya. Prof. Dr. Muhammad Arifin dengan judul ” Karakteristik Perjanjian ARBITRASE dalam Penyelesaian Sengketa Bisnis”.
Pada orasinya, Muhammad Arifin mengatakan transaksi bisnis tidak bisa lepas dari hukum. Tak ada bisnis tanpa bingkai hukum. Perjanjian arbitrase yang melahirkan serta menentukan eksistensi dan yuridiksi forum arbitrase dalam menyelesaikan sengketa yang terjadi antara pebisnis yang mungkin terjadi dalam hubungan bisnis.
Kata Arifin, perjanjian arbritase memiliki nilai dan keunikan tersendiri tang membedakan dengan perjanjian lain.
Revitalisasi Kelembagaan Ekonomi
Sedangkan Prof. Dr. Ir. Muhammad Buchari Sibuea dengan judul ” Eksistensi dan Revitalisasi Kelembagaan Ekonomi Pertanian dalam Pembangunan Nasional”.
Eksistensi dan revitalisasi kelembagaan ekonomi bertujuan memberikan solusi bagi pengentasan berbagai problema ekonomi ditengah-tengah masyarakat, terutama dalam melihat pentingnya eksistensi dan revitalisasi lembaga ekonomi pertanian dalam hal ini koperasi yang berbasiskan pertanian dan agribisnis.
Kata Buchari Sibuea, pemberdayaan koperasi yang berorientasi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kualitas pendekatan. Hal ini, dapat dilakukan tersendiri atau secara bersama-sama, sehingga koperasi pada gilirannya mampu menjadi alatvredistribusi aset produktif dan nilai tambah produk yang dihasilkan.
Buhari Sibuea merasa prihatin dengan kondisi koperasi di tanah air karena rendahnya perhatian pemerintah. ” Nasib koperasi Indonesia tergantung dari dinamika pemerintah yang sedang berkuasa.
Pada simpulan orasinya, Buchari Sibuea berharap koperasi lembaga yang kuat dan dapat menjadi korporasi dalam membangun ekonomi Indonesia yang lebih baik.
Menuju Kampus Internasional
Rektor UMSU Prof. Agussani MAP pada sambutannya menjelaskan perkembangan UMSU dari masa ke masa dan progres UNSU dalam upaya menghadapi progran internasionalisasi UMSU ke depan.
Agussani menjelaskan, guna memperkuat UMSU ke depan ada tiga lagi calon guru besar yang sedang dipersiapkan untuk menjadi guru besar dan diharapkan dalam waktu dekat bisa menambah jajaran guru besar UMSU.
Agussani juga menjelaskan beberapa usulan program studi baru yang diharapkan menjadi energy baru UMSU.
Sementara itu, Kepala L2DIKTI Prof. Dr. Ibnu Hajar MSi memberikan apresiasi atas pengukuhan dua guru besar UMSU.
Kepada dua guru besar UMSU yang baru diharapkan dapat menjadi ‘jendela dunia’ dari Medan dan menjadi pergurun tinggi pertama yang berklas internasional.
Terus ‘Berburu’ Guru Besar
Ketua Majelis Litbang-Dikti PP Muhammadiyah Prof. Dr. Lincolin Arsyad memberikan apresiasi atas pengukuhan dua guru besar UMSU. “Saya bahagia dan bangga bisa hadir di kampus UMSU yang penuh prestasi,” kata Lincolin Arsyad.
Tanggungjawab guru besar itu berat karena harus berilmu dan bisa menularkan ilmu. ” Guru besar harus mampu melahirkan guru besar juga,” pesan Lincolin.
Lincolin Arsyad nenyebut, Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah terus mempersiapkan guru besar lebih banyak. Untuk itu seluruh PTMA terus berjuang.
Lincolin Arsyad memesankan kepada Rektor UMSU untuk mempersiapkan program spesialis di Fakultas Kedokteran UMSU dan program studi lainnya. Tidak cukup dengan program studi yang ada.
Pada acara pengukuhan ini, dilakukan pemutan video profil dua guru besar UMSU itu untuk mengambarkan proses kehidupan keduanya sejak awal menjadi pendidik dan proses akademik hingga keduanya meraih guru besar. (Syaifulh/Riz)