Mahasiswa UM Metro Juarai LKTI Se-Sumbagsel
METRO, Suara Muhammadiyah – Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Sejarah kembali berhasil membanggakan Universitas Muhammadiyah (UM) Metro di tingkat Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) dengan diraihnya juara 2 dan 3 dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) di UM Palembang.
LKTI ini diadakan sekaligus menyambut Musyawarah Wilayah ke-V Ikatan Mahasiswa Sejarah Se-Indonesia Wilayah X Sumbagsel pada 14-16 Februari 2022.
Mereka adalah Shofiyurrahman, Rohimah dan Ahmad Dzaki Taqiyuddin yang berada di tim B berhasil meraih juara 2. Dilanjutkan dengan tim A yang berhasil meraih juara 3 dengan anggota Aditya Nurrohman, Regita Setyarini, dan Randi Al-Hanif.
Menurut Ketua Prodi Pendidikan Sejarah UM Metro, Bapak Kuswono, M.Pd., untuk dapat berhasil meraih juara, sebelumnya mahasiswa telah melakukan bimbingan secara intensif untuk memaksimalkan hasil Karya Tulis Ilmiah yang akan dilombakan.
“Mereka melakukan yang terbaik, diawali pada saat mendapat undangan Muswil Ikahumi Wilayah X dan LKTI di UM Palembang pada 22 Januari 2022, kemudian mahasiswa melakukan konsultasi kepada saya terkait dengan pemberangkatan dan Judul LKTI yang mau diangkat. Setelah masing-masing tim mendapatkan judul dilanjutkan dengan proses pengumpulan sumber dan penulisan, tentunya dalam proses ini mahasiswa sangat intensif melakukan koordinasi dan bimbingan saya dan dosen pendidikan sejarah sebagai langkah untuk meminimalisir kesalahan dalam proses penulisan,” ungkap Kuswono.
Kebanggan dan apresiasi diungkapkan juga oleh Kuswono atas prestasi yang diraih dan diharapkan akan terus ada prestasi yang akan dicetak oleh mahasiswa pendidikan sejarah lainnya.
“Untuk tim LKTI Pendidikan Sejarah, saya mengucapkan terima kasih atas kerja kerasnya sehingga dapat memperoleh juara. Tetap pertahankan tradisi positif ini untuk tahun-tahun berikutnya. Bagi mahasiswa sejarah umumnya tetap semangat menggali ilmu untuk masa depan lebih baik. Kami semua selaku dosen pendidikan sejarah munggunggu prestasi yg lain dari mahasiwa pendidikan sejarah,” tutup Ka. Prodi Pendidikan Sejarah tersebut.