Tips Rajin Menulis Ala Aktivis Muda Persyarikatan 

pendidikan

Tips Rajin Menulis Ala Aktivis Muda Persyarikatan

LAMONGAN, Suara Muhammadiyah – Alfain Jalaluddin Ramadlan (21 tahun), mahasiswa Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla) jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Selain sibuk mengikuti berbagai organisasi, ia juga sangat rajin menulis berita kegiatan persyarikatan, ortom dan kampusnya.

Ia lahir di Desa Godog, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan pada tanggal 13 Desember 2000. Ia putra ketiga pasangan Muslihin dan Muizatin. Saudaranya bernama Aiqon Farih Habiballah dan Athifa Nahda Muhabin. Kedua orangtuanya merupakan Guru di desanya. Ayahnya sebagai guru MI Muhammadiyah 1 Godog dan MAM 3 Godog. Sedangkan ibunya mengajar di TK ABA Godog.

Alfain memulai studi di MIM 1 Godog dan sore harinya mengaji di Mushola Alhidayah samping rumahnya. Kemudian melanjutkan ke SMPM 8 Laren. Sedangkan pendidikan SLTAnya ditempuh di MAM 9 Lamongan 30 km dari desanya.

Saat di SMP inilah ia mulai aktif di Hizbul Wathan (HE) dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). Bahkan pernah menjadi Ketua Umum PR IPM SMPM 8 Laren Periode 2015-2016 dan menjadi Dewan Amaliah Hizbul Wathan SMPM 8 Laren periode 2015-2016. Aktifitas organisasinya ini lebih giat lagi saat ia nyantri di Ponpes Al Mizan Muhammadiyah Lamongan.

Aktif di Organisasi

Pria yang akrab dipanggil Alfain tersebut selain sibuk membuat berita-berita terkini, juga menjalani kesehariannya dengan sibuk mengikuti berbagai organisasi kampus dan luar Kampus.

Organisasi yang digeluti Alfain yakni Tapak Suci, Hizbul Wathan, IPM, IMM, HIMA, dan BEM. Bahkan ia juga menjadi pengajar di Pondok Pesantren Al Mizan Muhammadiyah Lamongan. Tidak tanggung-tanggung dalam berorganisasi, Alfain tergolong menjadi orang penting dalam organisasi tersebut.

Ia menjadi ketua umum Tapak Suci Umla periode 2020-2021, menjadi ketua bidang RPK IMM di periode 2021-2022, menjadi ketua bidang devisi keagamaan di HIMA periode 2022, menjadi ketua tim redaksi PD IPM Lamongan dan menjadi anggota staff mendagri di jajaran BEM periode 2020-2021. Sekarang ia menjabat sebagai ketua Hizbul Wathan Umla periode 2022-2023.

Tidak hanya aktif saja Ia juga telah menorehkan banyak prestasi, baik dari akademik maupun non akademik di tingkat wilayah maupun nasional. Penghargaan terbarunya yakni menjadi predikat sangat baik pada prestasi KIPK di LLDIKTI Wilayah VII.

Selain itu, pria berumur 21 tahun ini juga menjadi Ketua Redaksi Majalah Darul Aitam Al Mizan. Juga menjadi penyunting dan penulis di beberapa buku, diantaranya Immawati Menulis, Membangkitkan Intelektual Membangun Peradaban, dan Buletin PK IMM Al Iskandariyah.

Perjalanan Menjadi Jurnalis

Perjalanan Alfain menjadi seorang jurnalis masih bisa dikatakan berusia belia. Ia mulai menekuni di dunia kepenulisan atau jurnalis baru di tahun 2020. Namun sudah banyak karya yang telah dihasilkannya.

Menjadi jurnalis itu bukan tugas yang mudah ungkapnya. Tak mesti harus selalu berada di zona aman. Banyak tantangan dan banyak pula ancaman. Butuh mental baja jika ingin terjun ke dunia seperti ini.

“Belum lagi hiruk pikuk dunia perpolitikan, praktik korupsi dan permasalahan sosial yang harus diangkat ke masyarakat. Apalagi kerja Jurnalis yang tak kenal waktu,” imbuhnya.

Alfain mengatakan awal ia terjun ke dunia Jurnalistik dimulai dari faktor lingkungan, akibat banyak teman yang suka menulis dan menjadi salah satu kontributor di media sosial. Akhirnya ia tertarik ikut menulis. Dalam pikirannya, orang lain bisa menulis, masak saya nggak bisa.

Saya sangat bahagia, kata Alfain. Karena media informasi menjadi wadah bagi saya untuk melatih soft skill menjadi jurnalis. Kita bisa langsung terjun ke lapangan. Jadi banyak pelajaran yang bisa diambil dari pengalaman lapangan tersebut.

“Saya tidak menyangka akan diberi penghargaan, saya sangat berterimakasih sekali kepada semua pihak yang telah mengapresiasi.” kata Alfain saat ditanyai terkait kesan selama menjadi jurnalis.

Menjadi kontributor maupun jurnalis media informasi merupakan pengalaman yang luar biasa bagi Karena ketika karya Kita diekspose di media, kemudian dibaca oleh orang lain dan memberikan manfaat kepada orang itu merupakan kebahagiaan yang tak ternilai harganya.

Tips Rajin Menulis

Terakhir, Alfain memberikaan tips kepada kita agar bisa rajin menulis dengan terus membiasakan menulis sebisa kita. Karena bisa itu berawal terbiasa. Mintalah koreksi kepada teman dekat atau gurumu, karena nanti dengan koreksi tersebut, bisa kita jadikan sebagai alat untuk evaluasi dan memperbaiki tulisan.

“Kemudian apa yang ada di dalam fikiran kamu, ungkapkan dalam tulisan. Kalau itu dilakukan setiap hari, maka itu akan menjadi kebiasaan. Setelah menjadi biasa maka kelak akan menjadi seorang penulis.” ungkapnya.

Alfain menjelaskan rajinlah membaca, rajin membaca buku, novel, komik atau karya sastra. Itu salah satu cara mulai menulis. Karena, penulis harus memiliki banyak sumber referensi tulisan sebelum membuat karyanya sendiri.

“Berawal dari rajin membaca inilah penulis akan lebih memahami berbagai jenis tulisan. Gaya bahasa dan karya tulis yang paling banyak digemari pembaca. Selain itu, rajin membaca akan membantu menambah pengetahuan, informasi dan membangun imajinasi penulis,” pungkasnya (Fathurrahim Syuhadi)

Exit mobile version