Pemanfaatan Botol Kemasan Bekas sebagai Perangkap Lalat
BANTUL, Suara Muhammadiyah – Pandemi Covid-19 tidak menjadi hambatan para mahasiswa/i Universitas Ahmad Dahlan melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kegiatan KKN ini sudah berlangsung semenjak tanggal 2 Februari 2022, seperti yang telah dilakukan oleh mahasiswa/i KKN unit XIV.A.2 yang mengabdi di Padukuhan Klangon, Argosari, Sedayu, Kota Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kelompok mahasiswa ini memiliki berbagai program, salah satu programnya yaitu program unggulan yaitu pemanfaatan botol air kemasan bekas yang dijadikan sebagai perangkap lalat sederhana. Salah satu alasan yang menjadi dasar mahasiswa/I KKN unit XIV.A.2 membuat program kerja ini adalah karena banyaknya sampah botol air kemasan dan juga banyaknya lalat yang berkeliaran di pemukiman warga, selain itu lalat bisa menjadi hama bagi manusia didalam maupun diluar ruangan, seperti saat lalat melakukan aktivitasnya mencari makanan di sampah-sampah ataupun di lingkungan sekitar pemukiman.
Lalat merupakan binatang pengganggu, dan beberapa spesiasnya telah terbukti menjadi penular penyakit. Lalat merupakan vector penular penyakit terutama terjadi secara mekanis melalui tubuh bagian luar yaitu kaki, sayap, dan bulu tubuh. Dan secara biologis yaitu melalui muntahan dan kotorannya. Penyakit yang dapat ditularkan seperti disentri, cholera, dan diare.
Botol plastik bekas kemasan air mineral merupakan sampah padat buangan dari kegiatan manusia yang sudah terpakai dan dipakai lagi untuk pembuatan perangkap lalat, ini merupakan salah satu prinsip pengolahan sampah yaitu reuse (penggunaan kembali) menggunakan kembali barang-barang yang bisa digunakan. Kelebihan perangkap lalat dari kemasan botol air mineral bekas sangat praktis dimana botol bisa ditemukan dimana-mana, dan pembuatannya pun sangat mudah. Hal ini juga berhubungan dengan program pemerintah Kabupaten Bantul untuk terciptanya bantul bersih.
Sita selaku kader kesehatan Dusun Klangon dan juga pengelola rumah sedekah sampah menuturkan bahwa masyarakat di Dusun Klangon masih kurang sadar akan pengelolaan sampah, terutama sampah botol plastic, yang sebenarnya sampah tersebut dapat dipilah dan dijual ataupun diolah menjadi barang lain yang lebih bermanfaat, diantaranya alat perangkap lalat sederhana yang jauh lebih bermanfaat daripada hanya dibuang begitu saja.
Permasalahan inilah yang mendorong Tim KKN XIV A2 untuk memberikan solusi dalam mengurangi banyaknya sampah botol air kemasan yang terbuang sia-sia dan juga untuk mengurangi banyaknya lalat yaitu dengan membuat perangkap lalat yang mudah dibuat.
Denny selaku ketua unit XIV A.2 mengatakan, “Setelah saya melakukan survei lokasi saya menemukan banyak sampah botol air mineral yang ada di padukuhan ini. Berasal dari permasalahan yang ada di Dusun Klangon terhadap kurangnya kesadaran masyarakat akan pengelolaan sampah, saya dan tim memiliki pemikiran atau ide untuk mengolah sampah botol plastic tersebut menjadi sebuah alat inovasi yaitu alat penangkap lalat sederhana. Alat ini selain dapat mengurangi banyaknya botol plastic yang berserakan, juga dapat untuk mengatasi permasalahan banyaknya lalat yang berkeliaran di rumah makan yang berlokasi di dusun Klangon ini”.
Kemudian Denny juga menuturkan “Pembuatan alat perangkap lalat sederhana ini cukup mudah serta tidak perlu bahan baku yang rumit. Cukup dengan menggunkan botol bekas, air sabun, tali raffia, dan umpan. Botol yang sudah dilubangi kemudian diisi dengan air sabun dan diberikan umpan yang digantungkan didalam botol. Umpan yang digunakan bisa pakai terasi kemasan atau bisa juga memakai ikan asin, yang penting punya bau yang bisa memancing lalat”.
“Kami berharap nantinya alat perangkap lalat ini dapat bermanfaat bagi masyarakat serta dapat mengurangi limbah botol plastic yang ada di daerah Dusun Klangon. Kami juga berterimakasih kepada warga Dusun Klangon atas partisipasinya dalam program ini. Somoga kedepannya lebih banyak invosi dalam pengolahan sampah plastic di Dusun Klangon” tuturnya lagi.