Pertemuan Relawan Muhammadiyah bersama Anggota DPD Afnan Hadikusumo
SLEMAN, Suara Muhammadiyah – Senin 28 Februari 2022 bertempat di Kampus 2 SMK Muh. Pakem Sleman Yogyakarta Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) PDM Sleman bersama unsur LPB Sleman, utusan 17 PCM Se Sleman, koordinator ambulanMu, LLHPB PDA, relawan Muslem, Pemuda Muhammadiyah dan KOKAM Sleman mengadakan pertemuan relawan Muhammadiyah se Sleman dalam rangka Reses Anggota DPD RI Bapak Drs. M. Afnan Hadi Kusumo.
Ketua LPB PDM Sleman M. Fauzan Y beserta Sekretaris Arief Hartanto menandaskan “Dalam melaksanakan tugas Persyarikatan Muhammadiyah khususnya di bidang kebencanaan di wilayah Sleman pada khususnya perlu terus untuk disiagakan guna menghadapi berbagai potensi bencana alam yang bisa terjadi setiap saat dan kali ini segenap potensi penggiat relawan kebencanaan Muhammadiyah berkumpul untuk berkoordinasi dan penguatan”.
Sementara itu, Afnan HK menyatakan saat ini kita sedang mengalami perubahan iklim global yang menurut info FAO di markasnya Roma Italia diprediksikan 2030 dunia ajan menghadapi tiga krisis yaitu krisis pangan, persoalan air bersih dan persoalan energi. Ketiga krisis ini selain dusebabkan oleh perubahan iklim, juga diakibatkan karena perang, serta keadaan cuaca yang ekstrem.
Ditegaskan Afnan, “untuk mengantisipasi persoalan di atas maka DPD RI berinisiatif untuk melakukan revisi Undang-undang Nomor 31 ahun 2009 Tentang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika.”
Atas dasar itulah maka perlu adanya masukan dari berbagai pemangku kepentingan khususnya pelaku dan penggiat kebencanaan sampai sejauh mana masyarakat berperan dalam mitigasi kebencanan dan perubahan iklim.
Dalam kesempatan tanya jawab, Supriyanto dari PCM Cangkringan menyampaikan “Penambangan pasir di lereng Merapi harus menjadi perhatian khusus karena dampaknya akan merusak lingkungan jika tidak terkendali”.
Sedangkan Ibu Sumarah dari Pakem menguraikan tentang arti pentingnya kesadaran dan kecintaan untuk menanam pohon bagi generasi muda sebagai tabungan kelestarian alam lingkungan di masa depan.
Di akhir pertemuan disepakati bahwa relawan kebencanaan perlu mendapatkan dukungan berupa ketrampilan, sarana alat perlengkapan diri yang memadai karena mereka berada dan berkegiatan di wilayah yang rawan, tentunya harus dilengkapi dengan standar operasional prosedur yang tepat agar tetap terjaga keselamatannya dalam melakukan kegiatan kerelawanan. (arief Hartanto)