Yang Tersisa dari Diklat Alam KOKAM, Latihan Vertical Rescue, Jalan 2 Jam Tengah Malam
MALANG, Suara Muhammadiyah – SABTU malam, biasanya dimanfaatkan untuk bersantai bersama anggota keluarga. Selain banyak di rumah, juga kerap dinikmati sebagai liburan menyenangkan di luar.
Akan tetapi, tidak demikian halnya bagi puluhan pemuda dari Kabupaten Malang ini. Malam itu, Sabtu (27/3/2022), mereka justru berada di ketinggian, dengan alam pegunungan yang dingin tentunya.
Puluhan pemuda ini harus mengikuti diklat alam SAR yang dipusatkan di Gunung Katu Malam. Kegiatan ini sebagai rangkaian diklat Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda (KOKAM) yang diselenggarakan PD Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Malang.
Hani Wijayanto (37) dan Arif Rozikin (36) misalnya, adalah dua diantara peserta Diklat KOKAM PDPM Kabupaten Malang ini. Sama-sama sudah punya keluarga, keduanya harus rela meninggalkan rumah selama mengikuti diklat selama 2 hari penuh.
Agar bisa fokus mengikuti latihan, semua peserta dilarang melakukan komunikasi di luar. Alat komunikasi ponsel masing-masing harus ditinggal dan dinonaktifkan sementara. Perjalanan dilakukan mulai Sabtu siang hingga Ahad lewat dini hari.
Pengalaman berat namun mengesankan, seperti dialami para peserta Diklat KOKAM ini. Arif Rozikin (36) misalnya, mengakui beratnya perjuangan uji fisik selama diklat SAR di Gunung Katu ini. Selain medan berat dan di alam terbuka, saat itu cuaca juga sedang kurang bersahabat.
Menurutnya, yang terasa berat waktu diklat adalah ketika melakukan kegiatan alam di Gunung Katu. di sana diajari penanganan korban bencana alam dengan kondisi vertical resque.
“Kami mempraktikkan cara penanganan korban yang takut ketinggian dan korban pingsan. Menariknya waktu kondisinya sedang hujan deras, sehingga lokasinya sangat licin,” kata Arif.
Tak cukup itu, ujian dilanjutkan dengan bermalam di kawasan gunung tersebut. Kali ini, peserta diberikan materi penanganan korban yang mengalami kecelakaan atau cedera. Kegiatan lalu dilanjut latihan baris berbaris.
“Saat tengah beristirahat tidur, mendadak pelatih sekitar jam 1 membangunkan kami. Semua harus melanjutkan perjalanan kembali turun dari Gunung Katu, berjalan kaki sekitar 2 jam,” kenang anggota PCPM Turen ini.
Hal mengesankan lainnya, saat berlanjut lagi harus melakukan berjalan jongkok sekitar 100 meter, mendekati lokasi sekretariat (basecamp). Kegiatan Diklat KOKAM PDPM Kabupaten Malang sendiri dipusatkan di SMK Muhammadiyah 9 Wagir.
Materi selama diklat juga diberikan oleh Ali Muhtohirin, Kabid Hikmah dan Hubungan antar Lembaga PP Pemuda Muhammadiyah. Temanya, memantapkan jiwa corsa dan tanggap bencana.
Pemantapan juga diberikan Kapolres Malang, AKBP Ferli Hidayat, serta materi dari Staf Rektor UMM, Boy Pradana ZTF. Materi bela diri teknis juga diberikan oleh dua pendekar Tapak Suci Daerah Kabupaten Malang. (Choirul Amin)