Teknologi Hijau, Tantangan dan Pengembangan Riset Muhammadiyah Bidang Lingkungan
PONTIANAK, Suara Muhammadiyah – Tantangan untuk menjadi pengembangan teknologi hijau adalah research and development (R&D). Research and development ini memang tidak mudah, yang paling banyak sekarang ini adalah perguruan tinggi hanya terbatas dan milik pemerintah. Demikian tutur Dr Doddy Irawan, ST., Meng dalam acara Seminar Pra-Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Ke-48 di Universitas Muhammadiyah Pontianak Kalimantan Barat.
Selain itu, bagi Doddy, sangat membutuhkan biaya tinggi. Untuk menuju sesuatu yang green membutuhkan biaya. Dan juga Sumber daya manusia yang berkualitas dan berpengalaman tinggi. Karena untuk teknologi hijau memang perlu kolaborasi yang sangat kuat. Mengingat semua aspek atau semua ilmu semuanya bergabung disini. Nah, pertanyaannya, Indonesia siapkah?
Selanjutnya, kurangnya insentif baik fiskal dan nonfiskal (bagi industri). Tadi sudah dijelaskan juga, karena ranahnya ini adalah ranah pemerintah, merupakan salah satu kebijakan. Yang bisa memberikan rekomendasi bagi pemerintah dalam bentuk yang diharapkan kedepannya.
Kemudian, teknologi lama, cenderung tidak efisien serta menghasilkan limbah atau polusi yang cukup tinggi.
“Inilah yang perlu diperhatikan dalam mengembangan teknologi hijau dan mengembangkan riset di kalangan Muhammadiyah,” tandas Rektor UM Pontianak tersebut. (Cris)