Peringati HKB 2022 LLHPB Kabupaten Magelang Gelar Simulasi Bencana
MAGELANG, Suara Muhammadiyah – Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Daerah ‘Aisyiah (PDA) Kabupaten Magelang, pada Minggu (24/4) menggelar Simulasi Bencana. Kegiatan ini dilaksanakan untuk memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana 2022 dengan tema “Keluarga Tangguh Bencana Pilar Bangsa Menghadapi Bencana”.
Simulasi yang digelar adalah bencana gempa bumi, karena Kab. Magelang juga berpotensi terjadi bencana gempa bumi selain bencana erupsi Gunung Merapi dan bencana alam yang lain.
Peserta yang berjumlah 60 orang ini adalah anak anak asuh Panti Asuhan Yatim Putri (PAYP) ‘Aisyiyah Daerah Kabupaten Magelang. Dengan instruktur Daryati Retno, Sekretaris LLHPB, dibantu Sri Ambarwati dari Div Lingkungan Hidup LLHPB. Sedangkan instruktur dai MDMC adalah Damas, Valerian dan Adi W.
Kegiatan ini dihadiri pula oleh Ketua LLHPB Taryati sekaligus mewakili Pengurus PAYP Aisyiyah Daerah Kab. Magelang didampingi oleh Sutikno dari Seksi Pendidikan PAYP ‘Aisyayah Kab. Magelang.
Tujuan dari simulasi bencana ini adalah agar semua anak asuh bisa melakukan evakuasi mandiri ketika terjadi bencana. Seperti keterangan yang disampaikan oleh Daryati Retno kepada Tim MM LLHPB Kab. Magelang
“Tujuan dari kegiatan adalah agar anak anak yang tinggal di panti ini bisa melakukan evakuasi mandiri bila suatu saat terjadi bencana, mengingat Kab. Magelang memiliki banyak potensi bencana,” jelas Retno
Sebelum simulasi digelar, lebih dahulu diberi materi tentang hal hal yang berkaitan dengan kebencanaan, seperti potensi bencana apa saja yang ada di Kab. Magelang, pengertian bencana, apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana dan apa saja yang harus kita siapkan apabila suatu saat terjadi bencana dan harus melakukan evakuasi.
Peserta yang ditunjuk untuk berperan dalam simulasi bencana kali ini sejumlah 10 anak, dengan Ketua koordinator lapangan Dani, Dhea sebagai asisten I, Disti asisten II, asisten III Diyah, komunikasi Indri, Ida dan Anis, serta kesehatan Tia, Bela dan Kaila, sedangkan peserta yang lain berperan sebagai penyitas yang harus dievakuasi.
Anak anak sangat antusias mengikuti kegiatan ini, terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang dilontarkan kepada instruktur. Baik itu kepada Retno maupun kepada Damas.
“Saya senang anak anak di sini sangat antusias mengikuti kegiatan ini, mereka aktif bertanya pada saat penyampaian materi maupun saat evaluasi simulasi. Keingintahuan mereka tentang kebencaaan sangat besar.” Ungkap Damas
Peserta juga mengaku sangat senang mengikuti kegiatan ini seperti yang dituturkan oleh Anis Junianti, salah satu anak asuh yang berasal dari desa di lereng Merapi, “Kami sangat senang ada kegiatan seperti ini, karena baru pertama kali ada simulasi bencana di panti, selain itu juga menambah pengalaman kami sehingga jadi tahu apa saja yang perlu dipersiapkan jika sewaktu waktu terjadi bencana, apalagi saya yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) Merapi. Semoga kegiatan seperti ini sering diadakan,” tutur Anis Junianti.
“Materi yang disampaikan juga mudah dipahami, dan yang paling seru adalah saat praktek evakuasi, kami seperti benar benar sedang mengalami hal yang sebenarnya,” lanjut Anis. Usai simulasi dilanjut dengan evaluasi dan sharing antara peserta dan para instruktur. (LLHPBMgl)