SD Muhammadiyah 29 Surabaya Berbagi Zakat Keliling
SURABAYA, Suara Muhammadiyah – SD Muhammadiyah 29 Surabaya menyalurkan zakat fitrah dalam kegiatan bakti sosial (baksos) tebar zakat kepada warga sekitar yang membutuhkan, Kamis (28/04/2022).
Koordinator zakat fitrah SD Muhammadiyah 29 Surabaya, Imam Ma’arif, S.Pd menjelaskan, penerimaan Zakat fitrah yang dimulai tanggal 11-21 April 2022 untuk 80 siswa dan 12 guru terkumpul uang sebesar Rp. 1.700.000, dan beras 160 kg.
“Jadi total beras keseluruhan sebanyak 315 kg yang akan kami bagikan kepada warga sekitar lingkungan sekolah sejumlah 63 KK”, terang Imam Ma’arif.
Masih dengan Imam Ma’arif melanjutkan, teknis pembagian zakat fitrah, hari Rabu 27 April 2022 dilakukan survey atau pendataan kepada warga yang kurang mampu atau kost kemudian diberikan kupon oleh pihak SD Muhammadiyah 29 Surabaya.
“Hari kamisnya, bersama perwakilan siswa pihak sekolah turun untuk membagikan zakat fitrah dari rumah kerumah sesuai data atau kupon yang diberikan oleh tim survey”, papar Imam Ma’arif.
Ditempat yang sama, Kepala SD Muhammadiyah 29 Surabaya, Jatim MA memaparkan, pihak sekolah membagikan zakat fitrah kepada warga disekitar, dimana hal tersebut menjadi program rutin yang dilaksanakan setiap tahun.
“Kegiatan tahunan pembagian zakat fitrah sudah menjadi program rutin yang kami lakukan karena kami sadar bahwa hidup itu harus mempunyai kepekaan sosial, sehingga dapat meringankan beban mereka yang nasibnya kurang beruntung”, ungkap Jatim.
Lanjut Jatim menjelaskan, untuk zakat fitrah kali ini, mengingat muridnya masih terbatas, maka pihak sekolah dapat membagikan zakat sebanyak 63 kantong beras, setiap kantong berisi 5 kg beras.
“Mudah-mudahan tahun depan kami bisa memberikan zakat yang lebih banyak dari tahun sekarang kepada warga sekitar lingkungan sekolah”, harap Jatim.
“Kegiatan bagi zakat fitrah tersebut diikuti oleh sebagian siswa perwakilan dari kelas 1, 2, dan guru untuk menyertai pendistribusian zakat tersebut. Semoga dengan membagikan zakat langsung ke rumah-rumah warga, siswa semakin tersentuh hatinya kalau disekitar kita masih banyak warga yang kurang beruntung, sehingga para siswa mempunyai jiwa kepedulian yang tinggi terhadap orang lain”, tutup Jatim. (Yuda Panuluh).