Industri dan Pariwisata Halal Miliki Potensi Luar Biasa
BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Rektor Universitas Muhammadiyah Bandung (UM Bandung) Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc., IPU. mengatakan bahwa pemerintah sejatinya bisa secara tegas merumuskan dan memberikan guindance kebijakan pengembangan industri dan pariwisata halal di Indonesia.
Hal itu sangat beralasan karena jumlah umat Islam di Indonesia yang sangat banyak merupakan potensi strategis untuk mewujudkan industri dan pariwisata halal.
“Umat Islam merupakan potensi yang sangat luar biasa besar untuk mewujudkan industri dan pariwisata halal di Indonesia. Namun, agak disayangkan bahwa potensi yang sangat besar ini tampaknya belum sepenuhnya terkonsolidasi secara baik,” ujar Prof. Herry.
Hal tersebut disampaikan Rektor UM Bandung ketika memberikan sambutan dalam Seminar pra-Muktamar Muhammadiyah-Aisyiyah ke-48 dengan tema “Industri dan Pariwisata Halal: Peluang dan Tantangan” yang digelar di Auditorium KH Ahmad Dahlan UM Bandung, Kamis 12 Mei 2022.
Hal yang tak kalah penting juga, tutur Prof. Herry, yakni mampu menganalisis seperti apa peluang dan bagaimana tantangan industri dan pariwisata halal tersebut ke depannya.
Sektor ekonomi harus berjaya
Sementara itu, seminar dengan tema yang berkaitan dengan ekonomi seperti ini dipandang oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat Ir. KH. Suhada sangatlah tepat dan strategis.
Suhada menyampaikan alasannya bahwa dari tiga pilar besar program Muhammadiyah (di samping sosial-kesehatan, pendidikan, dan ekonomi), baru dua bidang yang berjaya, sedangkan bidang ekonomi dianggap belum sepenuhnya dikelola secara optimal.
“Tema ekonomi ini yang belum berjaya. Dengan mengkaji potensi-potensi ekonomi yang ada di lingkaran kita, paling tidak, bisa mengurangi kesulitan-kesulitan kita dalam sektor ekonomi,”
Suhada berharap dari seminar ini bisa menghasilkan konsep-konsep yang bisa dikembangkan di masa yang akan datang sehingga warga Muhammadiyah khususnya bisa punya kelengkapan konsep dalam rangka membangun ekonomi.
Hal tersebut kata Suhada penting dilakukan karena Indonesia punya potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam yang sangat luar biasa.
“Bahkan banyak negara di dunia ini yang ingin bekerja sama dengan negara kita karena nyatanya negara kita punya potensi sumber daya (manusia dan alam) yang kaya,” tutur Suhada.
Dengan mengembangkan dan menggarap sektor ekonomi, Suhada berharap ke depannya umat Islam bisa terhindar dari belenggu keterpurukan dan kemiskinan.
Untuk diketahui, Seminar pra-Mukmtamar Muhammadiyah-Aisyiyah secara hybrid ini dibuka dengan pidato iftitah Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir secara virtual.
Kemudian keynote speach disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republika Indonesia juga secara virtual.
Seminar ini dihadiri oleh para dosen, tendik, dan mahasiswa UM Bandung. Di samping itu, hadir juga baik luring maupun daring unsur pimpinan Muhammadiyah Jawa Barat dan para kader Muhammadiyah dari berbagai tingkat, PCM hingga PDM.
Lalu ada juga peserta dari berbagai unsur masyarakat dan kalangan yang hadir secara virtual. (Feri)