Halal Bihalal dan Workshop Teknik Diplomasi dan Negosiasi bagi Kepala KUI PTMA
TANGERANG, Suara Muhammadiyah – Dalam momen halal bihalal dan Workshop yang berlangsung pada 11 hingga 12 Mei 2022 sebanyak 31 kepala KUI PTMA se-Indonesia hadir juga sekaligus menimba ilmu mengenai teknik berdiplomasi dan bernegosiasi.
Pembicara yang hadir antara lain Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta Prof. Dr. H. Azyumardi Azra, M.Phil., M.A., CBE., Diplomat Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Clemens Bekti Kusuma, S.H., LL.M, Direktur Utama PT. Kimia Farma Diagnostika drg. Ardhy Nugrahanto Wokas, MSc PH, MSc HM, PhD, DIC, MCSO.
Lincolin Arsyad, Ketua Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengungkapkan Diplomasi dan Negosiasi merupakan keahlian yang sangat penting dalam membangun kerjasama dengan berbagai mitra baik mitra dalam negeri maupun luar negeri.
Sementara itu Wakil Ketua Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah Edy Suandi Hamid menyampaikan mengenai hal-hal yang berkaitan erat dengan diplomasi seperti pengetahuan komunikasi, keterampilan komunikasi, teknik komunikasi lisan dan tertulis merupakan esensi diplomasi, kepemimpinan, dan kerja tim.
Rektor UM Tangerang Ahmad Amarullah mendukung terobosan menjadi world class university berbasis green industry dan islami. UMT membuka kesempatan pekerja migran dan mahasiswa asing untuk melanjutkan studinya di UMT dengan meningkatkan fasilitas dan memberikan beasiswa. Saat ini, UMT telah memiliki mahasiswa asing dari Thailand dan Taiwan yang tepat dengan slogan UMT untuk Indonesia dan UMT untuk dunia.
Kemudian, Yordan Gunawan, Ketua Asosiasi KUI PTMA mengapresiasi kegiatan ini. Bertujuan untuk meningkatkan kemahiran dalam berdiplomasi dan negosiasi bagi kepala KUI PTMA baik secara lisan maupun tertulis dalam menanggapi proses kemitraan melalui media komunikasi (surel dan lainnya).
Selaras dengan leadership: untuk menghidupkan karir yang bermakna dan berkelanjutan butuh bekerjasama yang baik dengan orang lain. Seorang pemimpin yang tidak dapat bekerja dalam tim adalah sebuah kegagalan. Pemimpin yang terbaik adalah yang tidak bekerja sendiri dan dapat membangun tim yang besar.