Terobosan Ambulans Terapung Solusi Layanan Kesehatan Daerah Terpencil

Kolaborasi Bersama BPKH, Lazismu, dan BMM

Ambulans Terapung

Terobosan Ambulans Terapung Solusi Layanan Kesehatan Daerah Terpencil

Kolaborasi Bersama BPKH, Lazismu, dan BMM

PONTIANAK, Suara Muhammadiyah – Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) kembali menyalurkan bantuan dalam Program Kemaslahatan 2021. Melalui Baitulmaal Muamalat (BMM) dengan menggandeng Lazismu, BPKH menyerahkan bantuan ambulans terapung bagi warga melalui puskesmas yang ada di Kabupaten Kubu Raya serta di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Penyerahan bantuan ini berlangsung di Aula Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Jalan D.A. Hadi, Akcaya, Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak, Kalimantan Barat.

Acara ini dihadiri oleh Kepala Divisi Monev Program Kemaslahatan BPKH, Ketua Badan Pengurus Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Barat, Perwakilan Bupati Sambas, Perwakilan Bupati Kubu Raya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Perwakilan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Ketua Badan Pengurus Lazismu Kalimantan Barat, Baitulmaal Muamalat (BMM), Perwakilan Puskesmas Air Putih Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya dan Puskesmas Sungai Kerawang Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya. Kegiatan ini berlangsung secara hybrid pada Senin (31/05).

Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah yang dalam sambutannya diwakili oleh Direktur Kelembagaan dan HRD Lazismu, Edi Suryanto menjelaskan bahwa program ini sesuai dengan amanah Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lazismu 2021 di Banten, yaitu Inovasi Sosial untuk Pencapaian SDG’s. Berbagai pihak pun turut terlibat dalam proses mewujudkan armada kesehatan ini.

“Jadi dalam inovasi sosial itu masyarakat adanya sinergi dan kolaborasi dan program yang berkelanjutan. Dan Alhamdulillah pada pagi ini kita bisa mewujudkan itu di Kalbar. Ini bagian dari inovasi sosial yang melibatkan berbagai pihak, ada unsur pemerintahnya, unsur lembaga, melibatkan masyarakat,” ujarnya.

Edi menerangkan, proses pembuatan ambulans terapung ini membutuhkan waktu sekitar tiga bulan. Ia pun berharap, ambulans terapung ini dapat mendatangkan manfaat bagi warga. “Semoga bisa segera dimanfaatkan oleh puskesmas-puskesmas untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat yang membutuhkan,” harapnya.

Kepala Divisi Monev Program Kemaslahatan BPKH, Indriayu Afriana yang hadir secara daring menerangkan, bantuan ambulans terapung yang diberikan ada tiga unit. Dua unit akan disalurkan kepada puskesmas di Kabupaten Kubu Raya, sementara satu unit lainnya akan disalurkan kepada puskesmas di Kabupaten Sambas.

“Alhamdulillaah ambulans terapung ini ada tiga, kami titipkan kepada Puskesmas Galing, Puskesmas Air Putih, dan Puskesmas Sungai Kerawang. Jadi kami titip juga untuk operasional, perawatan, pelaksanaan agar dibantu oleh bapak ibu dari Puskesmas Galing, Puskesmas Air Putih, dan Puskesmas Sungai Kerawang,” terangnya.

Indriayu kemudian melanjutkan, ada dua mitra kemaslahatan yang terlibat dalam proses bantuan ambulans terapung ini, yaitu Lazismu dan BMM. Informasi mengenai adanya kebutuhan ambulans terapung ini disampaikan oleh pihak BMM, kemudian ditindaklanjuti oleh BPKH. “Kedua mitra kami ini terlibat dalam pelaksanaan dan pengadaan ambulans apung di Kabupaten Sambas dan Kabupaten Kubu Raya,” ungkapnya.

PWM Kalimantan Barat yang diwakili oleh H. Abdussamad Rahman menyampaikan terima kasih kepada BPKH. Ia juga menegaskan, perhatian kepada umat telah dilakukan oleh Muhammadiyah Kalimantan Barat sejak dulu. “Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Barat dalam hal ini Lazismu menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh BPKH dalam menebar kemaslahatan kepada umat. Bagi Muhammadiyah Kalimantan Barat, memperhatikan umat pada lini paling ujung seperti di daerah-daerah pinggiran sungai, ini merupakan kegiatan yang kesekian kalinya,” ujarnya.

Abdussamad juga berharap, kerja sama dengan BPKH akan terus berlanjut ke depannya. “Kita berharap kegiatan ini akan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dan khususnya kepada BPKH, ini bukan merupakan yang terakhir, masih kita harapkan ada program-program lanjutan yang bisa memberikan kemaslahatan bagi umat,” pungkasnya.

Kehadiran ambulans terapung ini juga disambut baik oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Hary Agung Tjahyadi. Ia pun memberikan apresiasi kepada Muhammadiyah dan Lazismu. “Kami mengapresiasi teman-teman dari Lazismu yang memberikan perhatian, termasuk Muhammadiyah. Luar biasa peran besar dari Muhammadiyah sebagai organisasi Islam besar di Indonesia dan juga Lazismu, lembaga yang mengelola zakat, infak, dan sedekah,” ucapnya.

Terakhir Hary berharap agar bantuan ini dapat dimanfaatkan dalam pelayanan kesehatan. “Atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat kami menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada Lazismu, BPKH, dan Baitulmaal Muamalat. Mudah-mudahan apa yang diupayakan menjadi amal ibadah dan ladang amal, mudah-mudahan ini bisa dimanfaatkan oleh teman-teman puskesmas dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan,” tutupnya.

Penyerahan bantuan dilaksanakan secara simbolis. Ketiga puskesmas sebagai penerima bantuan ini dipilih mengingat kebutuhan armada transportasi air cukup tinggi. Bahkan, dua puskesmas yang berada di Kecamatan Kubu Raya berada di lokasi paling ujung, sehingga sangat membutuhkan armada transportasi air mengingat mayoritas jalur transportasi di daerah tersebut menggunakan sungai. (PR Lazismu PP Muhammadiyah)

Exit mobile version