Khitanan Massal Lazismu Kendal Serektak di 5 Tempat
KENDAL, Suara Muhammadiyah – Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Daerah Kendal menyelenggarakan khitanan masal yang diikuti oleh 176 anak yang kebanyakan berangkat dari keluarga kurang mampu. Khitanan masal berlangsung pada Rabu (22/6) di 5 tempat.
“Khitanan masal diselenggarakan secara serentak di 5 tempat, yaitu halaman Musholla As Shofiyyah Sukodono, Kota Kendal terdapat 16 anak, SMP Muhammadiyah 3 Kaliwungu ada 29 anak, RS PKU Muhammadiyah Boja 34 anak, SMP Muhammadiyah 4 Sukorejo ada 33, dan di MI Muhammadiyah Sambongsari, Weleri ada 47 anak. Peserta khitan hadir didampingi oleh masing-masing orang tua atau wali” kata Ketua Panitia, Suprapto di sela acara khitan di lantai dasar Musholla As Shofiyah Sukodono.
Dia menjelaskan, khitan selain diwajibkan dari sisi syariat agama Islam, ternyata dari sisi medis banyak manfaat yang bisa didapatkan oleh orang yang menjalani proses sunat.
“Khitan bisa mengurangi risiko infeksi penyakit seksual menular seperti human papilloma virus (HPV) dan penyakit seksual menular seperti herpes atau sifilis,” katanya.
Khitan yang diselenggarakan oleh Lazismu, menurut Suprapto untuk membantu masyarakat dhuafa’ yang merasa berat dalam melaksanakan khitan anaknya.
“Mumpung saat ini liburan panjang sekolah, kami memberi kesempatan kepada anak-anak untuk berkhitan,” ujarnya.
Suprapto menambahkan, metode sunat konvensional, dan anak-anak yang dikhitan selain gratis biaya khitan, juga mendapat uang saku, peralatan sekolah, seperti tas, buku, alat tulis, sneack dan makan siang.
Dia mengaku, program kegiatan khitan masal mendapat dukungan dari berbagai pihak sehingga dapat berjalan dengan lancar.
“Kami didukung oleh Baznas Kabupaten Kendal, Majelis Dikdasmen, RSI Muhammadiyah Kendal, RSU Muhammadiyah Darul Istiqomah Kaliwungu, dan lembaga keuangan lainnya,” imbuhnya.
Sementara itu, Bendahara PDM Kendal, Budiyanto mengatakan, anak-anak setelah dikhitan sebagai awal kesempurnaan keIslaman seseorang, karena khitan sangat dianjurkan, diwajibkan dalam Islam.
“Kebersihan dan kesehatan pada khitan sangat dianjurkan dalam Islam, dan para ulama sepakat bahwa manusia pertama yang diwajibkan oleh Allah SWT untuk berkhitan adalah Nabi Ibrahim AS” kata Budiyanto.
PDM Kendal, menurut dia, sangat mengapresiasi atas kegiatan khitan masal yang diselenggarakan oleh Lazismu sebagai upaya membantu keluarga yang kurang mampu dalam mengkhitankan anak laki-lakinya.
Dia berharap, kegiatan khitan masal dapat ditingkatkan di tahun –tahun mendatang, dan anak-anak yang dikhitan menjadi anak yang sholeh.
Sedangkan Lurah Sukodono, Ety Haryati mengatakan, bahwa kegiatan khitan masal yang diselenggarakan oleh Lazismu sebagai bentuk kepedulian yang mampu kepada sesama, dan bisa berlanjut, tidak selesai sampai di sini saja.
“Tidak hanya khitanan masal, tetapi masih banyak bakti sosial lainnya,” ujarnya.
Ety berharap kepada anak-anak yang dikhitan menjadi anak yang sholeh, membanggakan kedua orang tua, berguna bagi agama, nusa dan bangsa.
Salah satu peserta khitan masal, Apriadi Razan Pradipa (11) warga RT 2/RW 3 Desa Bojonggede, Ngampel awalnya merasa takut akan dikhitan. Anak pertama dari Wahyudi (42) dan Dian Setiati (38) deg degan dan sang ibu menghiburnya. Berbeda dengan adiknya, Fabian Syafi Novaldiansyah (8) yang merasa tidak takut. (fur)