MEDAN, Suara Muhammadiyah – Malang benar nasib Aisyah (2) warga desa tuntungan 1. Gadis kecil itu selain menderita bibir sumbing juga mengalami kondisi gizi buruk ( stunting ). Tentu saja dengan kondisi ekonomi keluarganya yang sangat miskin, Aisyiyah tidak mendapat pertolongan yang berarti.
Aisyah di usianya yang sudah dua tahun itu, memiliki berat badan hanya 6 kg. Aisyah tinggal bersama nenek dan kakeknya didekat ladang . neneknya bekerja sebagai penjaga ladang milik warga dan kakeknya pembersih ladang.
Lazismu Kota Medan pun kemudian memberi respon terhadap warga dhuafa yang sedang menderita gizi buruk dan sumbing. Keadaan neneknya hanya mampu memberi susu dan promina. Aisyah dikondisini nya seperti ini sulit untuk makan karena tidak punya langit-langit mulut seperti anak-anak lainnya. Nenek aisyah tidak mampu berobat kecuali ada pihak-pihak bermurah hati untuk membantunya. Sementara BPJS Aisyah sudah diurus oleh keluarga nya dan sampai saat ini belum selesai.
Lazismu Kota medan kemudian, Selasa (28/6) mendatangi kediaman Aisyah dan menyerahkan santunan kepada nenek Aisyah berupa kebutuhan sehari hari Aisyah yaitu susu, pampers, makanan, suntik alat makan dan uang tunai untuk meringankan biaya berobat.
Devisi Program Lazismu kota medan, Sholah mengatakan, terima kasih kepada para donatur yang telah memberi bantuan kepada Aisyah penderita gizi buruk dan sumbing warga desa Tuntungan itu . Lazismu Kota Medan menyadari belum bisa memberikan bantuan yang lebih besar karena kondisi donasi yang dimiliki masih sangat terbatas.
Untuk itu, LazisMu Kota Medan berharap adanya donasi dari berbagai pihak untuk dapat meringankan derita Aisyah atau pihak-pihak yang lain yang membutuhkan bantuan LazisMu. (rodina)