Tadarus Conference Peradaban Islam Internasional Empat Negara

Tadarus Conference Peradaban Islam Internasional Empat Negara

Tadarus Conference Peradaban Islam Internasional Empat Negara

MEDAN, Suara Muhammadiyah – Badan Islam dan Muhammadiyah (BIM-UMSU) menyelenggarkan seminar internasional yang diikuti 165 peserta dari empat negara. Seminar berlangsung selama dua hari (29-30/6) dibuka secara resmi Wakil Rektor I UMSU Muhammad Arifin, Rabu (29/6) di Aula FKIP Jalan Muhtar Basri Medan.

Seminar internasional yang diselenggarakan BIM UMSU ini menghadirkan sepuluh pensyarah yang berasal dari beberapa negara ( Indonesia, Malaysia, Kamboja dan Australia).

Seminar Internasional dengan tema “The Practice of Islam After Covid-19” dikemas dalam program Tadarus Conference of Internasional Islamic Civilization menghadirkan keynote speaker Ketua BIM-UMSU Dr. Nurrahmah Amini MAg dengan judul : Islam Agama Peradaban yang Berkemajuan.

Selama dua hari tampil sepuluh pensyarah diantaranya, Drs Muhammad Yunus Daulay MA, Rasta Kurniawati Pinem MA, Robie Fanreza Mpd.I, Dr. Ali Imran Sinaga MAg, Dr. Muzakkir MA, Dr. Antoni MHI, Erna Handayani MM, Dr. Mohammad Noor bin Husen (Malaysia), Prof. Dr. Muhammad Zain Musa (Kamboja) dan Dr. Haidir Fitra Siagian (Australia)

Kegiatan seminar internasional ini dimoderatori Mustafa Kamal bin Amat Misra (KUIS -Selangor Malaysia).

Phase Peradaban Manusia

Pada pembukaan seminar internasionalk yang diselenggarakan BIM-UMSU itu, Wakil Rektor I UMSU Prof. Dr. Muhammad Arifin Mhum, menegaskan bahwa Islam telah menorehkan tinta emas dalam peradaban dunia dan kemudian barat mampu menganeksasi kejayaan islam diberbagai belahan dunia. Kata Arifin, para ahli telah membagi peradaban dunia ini dalam tiga pase. Pertama, phase klasik, kedua Phase pertengahan dan kegita Phase modern.

Pada phase klasik, banyak melahirkan ulama-ulama besar dan dan para tasauf dan perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat mengagumkan. ” penemuan berbagai ilmu pengetahuan masa phase klasik itu masih menjadi objek penelitian hingga hari ini,” jelas Muhammad Arifin.

Untuk itu seminar ini perlu menjelaskan kembali masa kejayaan islam phase klasik itu agar generasi milenial hari ini bisa memahami dan menjadikan motivasi atas kejayaan islam dalam berbagai aspek kehidupan umat di dunia masa lalu, sebut Arifin.

Muhammad Arifin memberikan apresiasi atas terselenggaranya seminar internasional d’coffee mic dan berharap seminar ini dapat dilanjutkan setiap tahunnya.

Sebelumnya, ketua panitia seminar internasional Dr. Robie Fanreza menjelaskan seminar internasional d’coffee Mic UMSU yang diikuti 165 peserta dari dalam dan luar negeri.

Terselenggaranya seminar internasional itu mendapat respon yang positif dan diharapkan dapat menjadi kalender rutin setiap tahunnya. (Syaifulh/Riz)

Exit mobile version