MEDAN, Suara Muhammadiyah – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (FISIP UMSU) kembali menjaga tradisi keilmuaannya menamatkan mahasiswa dengan masa studi 3 tahun 5 bulan. Kali ini, sebanyak 85 mahasiswa FISIP UMSU berhasil tamat dengan masa studi 3,5 tahun dan mereka tergabung dalam 143 mahasiswa FISIP dan 1.060 mahasiswa UMSU yang mengikuti Wisuda UMSU Periode 1 Tahun 2022 di Hotel Selecta Medan, Selasa (28/6).
“Setiap tahunnya, mahasiswa kita memang selalu berhasil menyelesaikan studinya di bawah 4 tahun. Tradisi atau kebiasaan seperti ini selalu kita pertahankan. Sekarang, 85 mahasiswa Angkatan 2018 sudah tamat 3,5 tahun. Mereka umumnya ikut sidang Ujian Skripsi di bulan Maret 2022,” ujar Dekan FISIP UMSU, Dr. Arifin Saleh, MSP, usai pelaksanaaan Wisuda UMSU, Selasa (28/6).
Dijelaskan, 85 mahasiswa yang tamat itu berasal dari tiga prodi yang ada, yakni Prodi Kesejahteraan Sosial dengan Akreditasi Unggul sebanyak 12 mahasiswa. Prodi Ilmu Administrasi Publik dengan Akreditasi A 16 mahasiswa, dan Prodi Ilmu Komunikasi dengan Akreditasi Unggul sebanyak 57 mahasiswa.
“Kualitas lulusan tetap terjaga. Semuanya nilai IPK-nya di atas tiga. Ada juga yang IPK 3,9. Bahkan beberapa di antaranya adalah Wisudawan Berprestasi karena memang ketika mahasiswa mereka memiliki beragam prestasi, baik akademik maupun prestasi seni dan bakat,” ujar Arifin lagi.
Selain karena semangat dan motivasi mahasiswa untuk cepat tamat, menurut Arifin, masa studi 3,5 tahun itu bisa diperoleh juga karena dukungan para dosen dan terjaganya pelayanan di tingkat program studi, di fakultas, dan juga pelayanan yang diberikan tenaga kependidikan di biro tata usaha serta di tingkat universitas.
“Kita tak pernah menahan-nahan dan memperlama studi mahasiswa. Bahkan sebaliknya, kita dorong dan beri peluang untuk cepat tamat. Kalau tamat cepat, berarti kan punya waktu yang cepat juga untuk mendapatkan pekerjaan, mengabdi dan mengaplikasikan ilmunya,” kata Arifin.
Menurut Ketua Prodi Ilmu Komunikasi, Akhyar Anshori, penyelesaian studi dengan waktu tiga tahun lima bulan bisa ditempuh mahasiswa juga karena didukung kurikulum yang update dan aplikatif dan dari awal memang sudah dikemas dengan sedemikian rupa. “Mahasiswa Ilmu Komunikasi misalnya, sembari mengikuti PKL mereka juga sudah bisa menyusun dan menyelesaikan skripsi,” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan Mujahiddin, Ketua Prodi Kesejahteraan Sosial. “Kurikulum yang dijalankan sangat mendukung. Penempatan mata kuliah per semesternya membuka peluang mahasiswa untuk selesai sebelum empat tahun,” jelasnya.
Di sisi lain, Ketua Prodi Ilmu Administrasi Publik, Ananda Mahardika mengatakan pihaknya juga sering mengingatkan agar mahasiswa tidak lalai dan segera menyelesaikan semua tugas dan kewajiban perkuliahan. “Mahasiswa tidak kita lepas. Kita terus melakukan monitoring terkait perkembangan studi mahasiswa. Jika ada masalah, dengan segera juga kita cari solusinya,” katanya. (syaifulh/riz)