SUDAN, Suara Muhammadiyah – Acara itu diselenggarakan tepatnya satu minggu sebelum puasa ramadan, tema yang di angkat ialah “Ramadan Bulan Berbagi” mengundang salah satu anggota Dewan Pengawas Badan Pengelola Keuangan Haji Republik Indonesia, Bapak Dr. Muhammad Akhyar Adnan, MBA., CA. Ak. Melalui Via daring beliau memaparkan manfaat dari zakat, yakni dengan kita membayarkan zakat kita setidaknya bisa menjadi salah satu penggerak dalam mencerdaskan ummat.
Telah banyak bukti konkret terjadi banya orang yang telah merasakan manfaat zakat, sebelumnya ia adalah mustahik selang beberapa waktu dia bertransformasi menjadi muzakki. Dahulunya ia penerima beasiswa juga berubah menjadi muzakki. Di akhir penyampaiannya Pak Akhyar siap untuk memberikan beasiswa kepada Mahasiwa Indonesia di Sudan.
Selang dua bulan kemudian, Lazismu Sudan mengadakan acara penyaluran beasiswa dengan mengundang salah satu anggotan dewan pengawas BKPH RI, Ir. Suhaji Lestiadi, M.E. Nasihat Beliau sungguh sangat mendalam dimana akar masalah ialah solusi, karena Allah Subhanahu wata’ala selalui mengiringi suatu musibah dengan berbagai macam jalan untuk keluar, disaat itulah kesabaran kita ingin Allah naikkan levelnya ke arah yang lebih baik lagi. Di akhir acara, Lazismu Sudan memberikan secara simbolis beasiswa kepada beberapa mahasiswa yang membutuhkan.
Ada suatu hal yang membuat saya tertegun dari pemberian beasiswa yang di lakukanb oleh lazismu Sudan, Yakni rautan wajah bahagia dari para penerima beasiswa, ia menganggap ini adalag oksigen yang menguatkan nafas perjuangannya di bumi dua nil, yang lain adalah zakat yang di berikan ialah sebuah trofi indah bagi penerima beasiswa, yang dengan itu, ia harus menjaganya, mempertahankannya guna membuatnya bertansformasi menjadi muzakki dikemudian hari.
Intisarinya ialah zakat yang kita bayarkan kepada amil zakat merupakan kewajiban yang bersifat vertikal kepada Allah Subahanahu wata’ala serta juga Horizontal kepada sesama. Zakat juga tidak membuat kita miskin, tetapi justru malah membuat hati, diri kita menjadi bersih dari kotoran-kotoran harta yang mungkin bisa jadi membuat diri kita kikir, pelit dan acuh tak acuh terhadap Allah Subhanahu wata’ala dan juga manusia.
Dengan zakat kita bisa memberikan secercah harapan kepada mereka yang tidak mampu untuk kembali bangkit dari keterpurukan hidupnya, juga bisa menjadi ranah kita untuk mencerdaskan mereka yang tidak mampu membaya biaya pendidikan. Dan pada akhirnya kebermanfaatan yang kita berikan melalui membayar zakat akan terus terus mengalir menuju kebahagiaan hidup kita, baik di dunia ataupun di akhirat. (HA)