Bermuhammadiyah dengan Gembira

Bermuhammadiyah dengan Gembira

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – PPM MBS Yogya sudah berusia empat belas tahun. Pada 13-14 Juli 2022, PPM MBS Yogya beserta seluruh guru dan karyawan menyelenggarakan Rapat Kerja yang ke XIV di Kompleks PPM MBS.  Pada hari kedua, di hari Kamis, 14 Juli 2022, di pagi hari tepatnya pukul 09.00 diadakan seminar motivasi untuk memberi semangat untuk guru dan karyawan. Pada seminar motivasi kali ini, Ustadz Jamaluddin Ahmad dihadirkan selaku Ketua Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting PP Muhammadiyah.

Ustadz Jamal membuka pengajian dengan mengisahkan memori yang tidak bisa dilupakan saat mengingat PPM MBS Yogya. “Saya punya keterlibatan emosional dengan PPM MBS”. Anak saya dua dan semua sekolah di MBS Yogya. Anak saya itu memiliki rasa kebanggaan, dan fanatik terhadap MBS. Ketika disinggung sedikit saja tentang MBS, pasti mereka  akan merespon serius.

Rasa bangga terhadap Muhammadiyah itu sama dengan rasa bangga anak saya terhadap MBS yang harus ada dan diperkuat. Ketika rasa bangga, atau dalam bahasa agama rasa syukur itu tidak ada, maka akan biasa saja dan tidak ada semangat untuk maju.

Ustadz Jamal menegaskan bahwa rasa senang, rasa bangga dan rasa bersyukur adalah modal maju dalam bermuhammadiyah. Begitu pula Ustadz-Ustadzah semua harus memiliki kebanggan terhadap Pondok Pesantren ini. Harus memiliki kebanggaan berjuang di Muhammadiyah.

Mengapa kita mesti bangga terhadap Muhammadiyah?. Pertama, agama menyuruh kita untuk hidup berbahagia. Kedua, salah satu prasyarat kebahagiaan atau sumber kebahagiaan adalah lingkungan yang baik. Lingkungan yang mengajak kepada kebaikan. “MBS ini saya yakin adalah tempat Ustadz-Ustadzah untuk mengajak kepada kebaikan.”

Bermuhammadiyah mesti harus dengan gembira, ketika beragama dan berjuang di MBS tidak dengan rasa bahagia, maka yang didapat hanya capek. Apabila ditanya mengapa mau masuk MBS? Padahal capek. Tentu jawabannya adalah “Kita bekerja di MBS sebagai wadah berjuang bersama Muhammadiyah dengan gembira, dan suka cita.” tutup Ustadz Jamal mengakhiri pengajiannya. (Arif Yudistira)

Exit mobile version