Joglo DakwahMu Al-Masykuri, Sarana Berkemajuan dengan Kearifan Lokal
Oleh: Tito Yuwono
Sekilas Joglo DakwahMu Al-masykuri
Secara fisik, Joglo DakwahMu Al-masykuri merupakan wakaf dari Ibu dr. Nunuk Maria Ulfah, Sp.M, M.Kes., semoga Allah Ta’ala menjaga beliau serta menjadikan wakaf beliau, amal yang tidak putus bagi beliau sekeluarga. Lokasi Joglo DakwahMu al-Masykuri di Dusun Klidon, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman, DIY. Alhamdulillah, kita bersyukur semangat kaum muslimin terutama warga Muhammadiyah sangat besar dalam melakukan wakaf. Hal ini menjadi modal besar dalam dakwah maupun pemberdayaan masyarakat.
Secara syar’i, wakaf bermakna menahan aset kepemilikan untuk digunakan di jalan Allah, sehingga hartanya tersebut bisa dimanfaatkan terus menerus. Pemanfaatan untuk kemaslahatan secara terus menerus ini menjadikan pahala kebaikan kembali kepada yang mewakafkan. Wakaf adalah termasuk shodaqah jariyah. Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Apabila salah seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah segala amalannya kecuali tiga perkara; sedekah jariyah, ilmu yang bermanfa’at baginya dan anak shalih yang selalu mendoakannya.” (HR Muslim).
Beragam Aktivitas Dakwah
Permasalahan masyarakat kita sangat kompleks. Mulai dari permasalahan agama, permasalahan pendidikan, permasalahan ekonomi, maupun sosial kemasyarakatan.
Dalam upaya untuk berperan dalam kemaslahatan ummat/rahmatal lil’alamin, Joglo DakwahMu berikhtiar melangkah sedikit demi sedikit bersama ortom-ortom Muhammadiyah yang lain. Dengan dukungan secara kolaboratif semua elemen ortom Muhammadiyah di wilayah Ngaglik Sleman, maka aspek objek dakwah Joglo DakwahMu cukup komprehensip meliputi hampir semua lapisan masyarakat dan bidang dakwah.
Diantara program yang sudah dijalankan adalah pengajian tafsir, pengajian hadis arbain, kajian fikih ibadah melalui tarjih, pengajian tematik/spesial maupun kajian pencerahan permberdayaan masyarakat.
Pengajian tafsir dimulai dengan tafsir juz amma. Karena Juz ‘amma ini adalah surat yang sering dibaca ketika sholat, maka diharapkan sholatnya lebih khusyu’ karena dibersamai dengan makna yang lebih dalam. Serta berdampak positif ketika aktivitas di luar sholat.
Kajian hadis arbain dipilih karena kitab yang memuat sekitar 40 an hadis ini memuat pokok-pokok dan pilar-pilar agama. Imam Nawawi, rahimahullah telah memilihkan hadis pilihan untuk kita. Di dalamnya mengandung pembahasan tauhid, keimanan, prinsip-prinsip ibadah, muamalah, fikih dan syariah. Diharapkan dengan landasan 40-an hadis terpilih ini, kita mengenal dan memahami serta mengamalkan pokok-pokok dan pilar-pilar agama kita.
Joglo DakwahMu bekerja sama dengan Bidang Dakwah PCPM Ngaglik juga mengadakan kajian tarjih. Kajian Tarjih ibadah ini bertujuan untuk menambah ilmu terkait dengan ibadah yang sesuai tuntunan dari Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wassallam. Sebagai rujukan adalah buku HPT.
Disamping itu, Joglo DakwahMu mengadakan kajian spesial di luar kajian rutin, seperti kajian kesehatan keluarga, keluarga bersama Alquran, komunikasi dan psikologi dalam keluarga dan lain-lain. Kajian keluarga islami sangat penting karena keluarga merupakan elemen dan sendi-sendi ummat. Jika keluarga kuat, maka ummat akan kuat. Demikian juga sebaliknya jika keluarga lemah dan rusak, maka ummatpun akan mengikutinya. Kajian keluarga ini sering didukung oleh Ibu-ibu shalihah PCA dan PRA.
Dengan didukung oleh para pemuda/pemudi yang kreatif di PCPM dan PCNA Ngaglik Sleman, joglo dakwahmu juga mengadakan kegiatan yang sifatnya pemberdayaan masyarakat bidang ekonomi diantaranya teknik beternak tawon madu, budi daya tanaman anggur, pelatihan cukur rambut profesional, servis lampu listrik yang sudah mati, dan juga digital marketing. Dengan kegiatan ini diharapkan memberikan alternatif-alternatif usaha / enterprenuer bagi pemuda.
Yang terakhir, ciri dasar dakwah Joglo DakwahMu Almasykuri adalah Ilmiah bersumber dari Alquran dan Sunnah, tawasuth (bersikap pertengahan), tidak ghuluw (berlebihan), tawazun (bersikap seimbang) serta hikmah. Dengan prinsip dakwah seperti ini diharapkan proses dakwah berjalan dengan lancar, mudah dan tercapainya objektif dakwah yang dilakukan. Semoga Allah Ta’ala memberikan istiqamah. Wallahu a’alam bishshowwab.
Nashrun minallahi wa fathun qarib
Tito Yuwono, Dosen Jurusan Teknik Elektro-Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Ketua Joglo DakwahMu Almasykuri Yogyakarta, Sekretaris Majelis Dikdasmen PCM Ngaglik, Sleman