YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Proses pengelolaan Sumber Daya Manusia yang utama dilakukan ialah dengan meningkatkan employee engagement atau keterlibatan karyawan dalam organisasi tersebut.
Jika sebuah organisasi atau perusahaan mampu mengamalkan employee engagement dalam lingkungannya maka karyawan memiliki loyalitas tinggi yang akan berdampak positif bagi organisasi tersebut.
Itulah yang disampaikan oleh Dr. Rr. Sri Handari Wahyuningsih ketika menjadi salah satu narasumber dalam acara Pelatihan Peningkatan Kapasitas Perencanaan SDM Pimpinan Persyarikatan Muhammadiyah pada Kamis (28/07).
Di dalam kesempatan yang sama Sri Handari juga menegaskan bahwa cara meningkatkan employee engagement ialah dengan memberikan ruang aktualisasi bagi karyawan sehingga mereka mampu unjuk kemampuan dan mendapatkan pengakuan dalam lingkungannya.
Narasumber selanjutnya, Dr. M. Agus Samsudin, yang memiliki pengalaman mengelola SDM di berbagai perusahaan multinasional, menyampaikan pentingnya talent scan di organisasi besar seperti Muhammadiyah.
“Talent scan ini sangat penting untuk mengidentifikasi SDM potensial sehingga kita bisa merencanakan “karir” dan pengembangan kader sehingga mampu berkhidmat di Persyarikatan secara lebih optimal. Jika pengelolaan SDM ini sudah bisa berjalan secara konsisten dan berkelanjutan maka akan memberikan potensi luar biasa, terutama bagi organisasi besar seperti Persyarikatan Muhammadiyah,” ujarnya.
Pengelolaan SDM seperti ini memang harus konsisten dilakukan oleh lembaga besar seperti Muhammadiyah. Persyarikatan Muhammadiyah sebagai organisasi besar yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia hingga mancanegara, sehingga Pimpinan Persyarikatan Muhammadiyah memiliki tanggung jawab untuk mengurus lebih dari 60 juta anggotanya yang terdaftar. Maka proses manajemen Sumber Daya Manusia di tingkat Pimpinan Persyarikatan Muhammadiyah menjadi esensial karena besarnya potensi yang bisa dikembangkan.
Hal inilah yang akhirnya mendasari Taufiqur Rahman, Ph. D (dosen Prodi Ilmu Komunikasi UMY) beserta timnya mengadakan pengabdian masyarakat mengingat dinamisnya kehidupan sosial bermasyarakat. “Pada masa sekarang perubahan cepat sekali terjadi, sehingga organisasi harus mampu mengantisipasi dan menyesuaikan perubahan. Itulah pentingnya perencanaan SDM bagi organisasi,” ujar Taufiq.
Kegiatan ini sendiri merupakan program pengabdian masyarakat yang melibatkan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Aisyiyah Yogyakarta (UNISA), dan Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Progam kegiatan akan diisi dengan materi tentang penyusunan, perencanaan, dan menggali potensi SDM Unggul di Persyarikatan Muhammadiyah.
Kegiatan ini bertujuan agar Pimpinan Persyarikatan Muhammadiyah khususnya Majelis Pendidikan Kader bisa semakin memahami proses perencanaan SDM. “Harapan kami, usai pelatihan seluruh tim pemangku kepentingan di Majelis Pendidikan Kader semakin memiliki wawasan dan pengetahuan yang tinggi dalam menyusun perencanaan SDM yang lebih baik dan unggul,” ungkap Taufiq lagi.
Pihak persyarikatan Muhammadiyah yang diwakili oleh Dr. Ari Anshori selaku Ketua Majelis Pendidikan Kader PP Muhammadiyah menyambut baik kegiatan ini, mengingat tantangan perkaderan Muhammadiyah semakin kompleks.
“Kita saat ini sudah harus mendekati generasi Z yang unik namun kita juga harus bisa memiliki tim yang solid untuk mengikuti tantangan zaman. Maka pelatihan seperti ini harus terus dilakukan,” jelasnya dalam pembukaan acara yang dilakukan secara daring dengan 200 lebih peserta pelatihan yang tersebar dari berbagai daerah. (Riz)