Jihad dalam Mempersiapkan Pengajaran dengan Teknik Dialog

SD Muhammadiyah

Foto Ilustrasi

Jihad dalam Mempersiapkan Pengajaran dengan Teknik Dialog

Oleh: Tito Yuwono

Pada tulisan sebelumnya telah dibahas terkait mengambil faedah dari cara mendidik yang diajarkan Rasulullah ﷺ yaitu dengan dengan teknik dialog (https://web.suaramuhammadiyah.id/2022/07/26/mengajar-dengan-teknik-dialog-menurut-rasulullah/).

Banyak sekali manfaat dari teknik dialog dalam mengajar diantaranya adalah  mengetahui tingkat pemahaman pelajar, melatih pelajar untuk menjadi pendengar yang baik dan proaktif, melatih pelajar untuk mengartikulasi apa yang dipikirkan dengan bahasa lesan, melatih pelajar mempunyai keterampilan sosial, melatih pelajar untuk selalu siap dalam proses pengajaran, dan dialog adalah teknik yang ampuh untuk meluruskan logika.

Tujuan dan manfaat di atas tidak akan tercapai dengan optimal apabila dalam pelaksanannya tidak dipersiapkan dengan baik. Bisa jadi dialog yang dibangun dalam kelas tidak terkendali dan tidak fokus, akhirnya anak didik tidak mendapatkan manfaat. Dan kemungkinan besar terjadi salah kesimpulan dalam minda/pikiran anak didik. Dan kebanyakan guru masih menerapkan metode dialog secara spontanitas, tanpa perencanaan sehingga hasilnya kurang optimal.

Sebagai motivasi, bahwa persiapan dalam melakukan aktifitas kebaikan dalam Islam termasuk bagian dari amal shalih dan berpahala besar. Sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Sahabat Abu Hurairah berikut.

وعَنْ أبي هُريْرَةَ ، رضي اللَّه عَنْهُ ، قالَ : قال رَسُولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « من احتَبَس فَرساً في سبيلِ اللَّهِ ، إيماناً بِاللَّهِ ، وتَصدِيقاً بِوعْدِهِ ، فإنَّ شِبَعهُ ورَيْهُ وروْثَهُ ، وبولَهُ في مِيزَانِهِ يومَ القِيامَةِ » رواه البخاريُّ

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah bersabda: “Barang siapa menahan (memelihara) kuda (yang dimaksudkan sebagai persiapan sewaktu-waktu terjadi perang) di jalan Allah, karena didorong oleh keimanan kepada Allah dan mempercayai sungguh-sungguh akan janjiNya, maka sesungguhnya makanan yang mengenyangkan kudanya itu, minuman yang menghilangkan dahaganya, kotorannya dan kencingnya adalah dalam timbangan amal orang itu, kelak pada hari kiamat.” (HR. Bukhari)

Dalam konteks bidang pendidikan, mempersiapkan dan mengajarkan ilmu termasuk jihad. Dalam pelaksanaannya harus dilakukan dengan sekuat tenaga dan dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Karena ini merupakan bagian ibadah. Inilah ruh para pendidik yang senantiasa diniatkan ibadah dalam setiap aktivitasnya.

Pada tulisan berikut akan disampaikan beberapa hal yang perlu dipersiapkan dan dilaksanakan dalam menggunakan teknik dialog dalam pengajaran agar optimal dalam meraih tujuan dan manfaat.

Berikut hal-hal yang perlu disiapkan dalam menggunakan teknik dialog dalam proses belajar mengajar :

  1. Merencanakan pertanyaan yang akan disampaikan

Pertanyaan yang akan di sampaikan dalam proses dialog dengan pelajar perlu dipersiapkan dengan baik. Konten pertanyaan berdasarkan tujuan komptentensi yang ingin dicapai. Kompetensi ini meliputi kedalaman dan keluasan pemahaman pelajar dan juga aspek komunikasi.

  1. Merencanakan ke pelajar yang mana yang akan ditanyakan

Pelajar yang akan diberikan pertanyaan juga harus dipersiapkan dengan baik. Guru mempunyai peta kemampuan pelajar, sehingga pertanyaan yang diberikan akan lebih tepat diberikan ke pelajar yang mana. Yang menjadi pertimbangan adalah dengan pertanyaan tersebut pelajar menjadi lebih percaya diri karena kemampuannya menjawab pertanyaan. Sehingga semangatnya akan terus terjaga. Pertimbangan lain adalah aspek pemerataan. Sehingga manfaat teknik dialog yang sangat banyak di atas dapat dirasakan oleh semua pelajar.

Untuk kepentingan melatih berkompetisi positif dan proaktif, pertanyaan diberikan untuk semua pelajar atau sekumpulan pelajar. Sekumpulan pelajar ini bisa berdasarkan tempat duduk ataupun jenis kelamin.

  1. Merencanakan durasi waktu

Salah satu kendala atau hambatan menggunakan teknik dialog adalah masalah konsumsi waktu. Kalau tidak diatar dengan baik, boleh jadi waktu habis untuk dialog. Sehingga materi pelajaran yang tersampaikan menjadi kurang. Keseimbangan antara pemberian materi dengan dialog ini sangat diperlukan.

  1. Memberikan kesempatan kepada pelajar untuk menyampaikan pertanyaan maupun merespon pendapat rekannya

Dalam teknik dialog Guru perlu memberikan kesempatan pelajar untuk menyampaikan pertanyaan. Pertanyaan difokuskan terkait dengan materi yang dibahas. Sehingga tidak melebar kemana-mana yang akan berdampak pada penggunaan waktu dan kompetensi terkait materi yang diberikan.

Selain itu pelajar juga diberikan kesempatan untuk merespon pertanyaan rekannya. Tujuannya adalah pembiasaan bertaawun/saling membantu antar sesama, melatih softskill pelajar untuk merespon pertanyaan  teman sejawat dengan baik dan untuk mengetahui tingkat pemahaman pelajar yang memberikan respon. Contoh sederhana softskill dalam merespon pertanyaan adalah ucapan terima kasih serta menggunakan kalimat apresiasi terhadap pertanyaan yang diberikan.

  1. Mempersiapkan kesimpulan dari hasil dialog

Kesimpulan awal dari hasil dialog perlu direncanakan di depan. Keperluannya adalah agar dialog yang dilakukan produktif dan menjadi perhatian pelajar. Dialog yang tidak diakhiri dengan kesimpulan menyebabkan pelajar salah dalam memahami hasil dialog. Poin-poin kesimpulan sebaiknya dicatat oleh pelajar. Selain itu pelajar belajar softskill dalam meramu hasil dialog menjadi kesimpulan.

Demikian tulisan singkat terkait dengan mempersiapkan teknik dialog dalam proses belajar mengajar. Teriring doa semoga dengan didukung persiapan yang baik maka proses belajar mengajar juga semakin berkualitas dan akhirnya menghasilkan generasi generasi yang berkemajuan, unggul, berkompeten dan berakhlaq.

Wallahu a’lam bishshowwab.

Nashrun minallahi wa fathun qarib

Tito Yuwono, Dosen Jurusan Teknik Elektro-Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Sekretaris Majelis Dikdasmen PCM Ngaglik, Sleman, Ketua Joglo DakwahMu Almasykuri Yogyakarta

 

Exit mobile version