Pengajian UMKU: Teknik Pembersihan Jiwa Menurut Al Qur’an
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (Al Qur’an Surat Adz-dzaariyat : 56)
KUDUS, Suara Muhammadiyah – Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Dr. H. Drs. Rozihan, S.H., M. Ag., menyampaikan materi pengajian dengan tema “Teknik Pembersihan Jiwa Menurut Al Qur’an ”. Pengajian yang diadakan oleh Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) secara rutin dibuka oleh Dr. Rusnoto, SKM, S. Kep., M. Kes (Epid) Rektor Universitas Muhammadiyah Kudus diikuti Pengurus Badan Pembina Harian, dosen dan tenaga kependidikan secara daring pada Senin, 1 Agustus 2022. Materi yang diterima oleh peserta pengajian adalah penyucian jiwa merupakan sarana ibadah. Ibadah adalah sebutan (term) untuk semua yang dicintai dan diridhai Allah, baik perkataan maupun perbuatan, lahir dan bathin.
Rozihan yang juga Wakil Ketua Badan Pembina Harian Universitas Muhammadiyah Kudus menjelaskan berkaitan ibadah yang meliputi :
Pertama, Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku (Adz-dzariyat : 56)
Kedua, Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu” (QS An-Nahl :36)
Ketiga, dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal). (QS Al Hijr : 99)
Rozihan juga menjelaskan Teknik Penyucian Jiwa ada 2 (dua) langkah :
Pertama, Ilmu yang bermanfaat.
Keutamaan ilmu, sebagaimana firman Allah :
Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu…. (QS Muhammad : 19)
“Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (QS Az Zumar: 9)
Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. (QS Al Mujadillah : 11)
Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah). (QS Al Baqarah : 269)
“Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan”. (QS Thaha: 114)
Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. (QS Al Faathir :28)
Dari Muawiyyah, Rasulullah SAW bersabda:
“Siapa saja yang Allah menghendaki kebaikan baginya, maka ia akan dipahamkan mengenai agama ini”. (HR. Bukhari)
Rozihan menjelaskan kembali bahwa Peran Ilmu Dalam Penyucian Jiwa Saling mengiringi antara ilmu dan amal, ada 3 (tiga), yaitu :
Pertama, Saling mengiringi antara ilmu dan amal.
Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan (QS Ash Shafat :1-2)
Batasan orang yang berilmu dan mengamalkan ilmunya adalah:
- Ilmu yang diamalkan hingga ucapannya sesuai dengan perbuatannya
- Menjadikan gurunya sebagai pemimpin dalam ilmu tersebut
- Meneladani orang-orang yang dia mengambil ilmu dari mereka
Kedua, Menjauhi perdebatan dan pertengkaran
Dari Zaid Bin Arqam R.A, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW
“Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tak bermanfaat, dan hati yang tidak khusyu’, dan jiwa yang tidak puas, dan doa yang tidak di respon” (HR. Muslim)
Mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja, sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar. (QS Az-Zukhruf: 58)
Ketiga, Pengaruh ilmu yang bermanfaat dalam penyucian jiwa, ada 6 (enam) yaitu :
- Ilmu yang bermanfaat itu mengenalkan seorang muslim pada akidah yang benar
- Ilmu yang bermanfaat mengajarkan seorang muslim hukum-hukum yang halal dan haram
- Ilmu menjaga pemiliknya dari kehancuran
- Ilmu membuahkan hasil yang besar yaitu takut kepada Allah SWT
- Ilmu sebagai penghapus dosa dan pembersih jiwa
- Ilmu membuat jiwa dinamis dan merasakan nikmat
Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. (QS Al Faatir: 28)
Kedua, Amal sholeh, sebagaimana firman Allah ;
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran (QS Al-Ashr: 1-3)
Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya. Kepada-Nya-lah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh, maka ia akan menaikkannya…. (QS Al Fatir : 10)
Rozihan juga menjelaskan mengenai Sholat
Pertama, Keutamaan & Kedudukan Sholat :
Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (An-Nisa’ : 103)
Kedua, Dua syarat wajib agar Shalat bisa berperan dalam penyucian jiwa, yaitu :
- Menyempurnakan Sholat
Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat. (QS An-Ma’arij : 19 -22)
Dan orang-orang yang memelihara shalatnya. Mereka itu (kekal) di surga lagi dimuliakan. (QS An-Ma’arij : 34 -35)
- Khusyu’ di dalam sholat
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam sembahyangnya.(QS Al Mu’minun : 1-2)
Tips untuk meraih sholat khusyu’ ada 4 (empat), yaitu :
- Merasakan urgensi sholat
- Merenungkan ayat-ayat yang dibaca dalam sholat
- Menolak bisikan hati
- Meyakini bahwa ibadah sholat kita akan ditanyai di hari kiamat
(Supardi)