KENDAL, Suara Muhammadiyah – Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kendal, Ikhsan Intizam mengajak kepada seluruh warga persyarikatan Muhammadiyah, khususnya di Ngampel dan para pegawai Amal Usaha Kesehatan (AUMKes) RSI Kendal dan RSU Muhammadiyah Darul Istiqomah yang berdomisili di Kec. Ngampel supaya melakukan hijrah berkemajuan, bersama bangkit dari kondisi kevakuman menuju pergerakan, dari kemunduran melangkah maju merebut kemenangan.
Hal tersebut disampaikan di hadapan puluhan anggota dan simpatisan Muhammadiyah pada pengajian Ahad pagi (31/7) di aula Kec. Ngampel, Kendal.
“Dalam peristiwa hijrah, Nabi Muhammad punya kepentingan dakwah Islam. Selain itu, juga menjadi salah satu upaya meringankan beban Rasulullah SAW,” kata Ikhsan.
Menurutnya, hijrah Nabi Muhammad SAW dapat diterapkan dalam kehidupan berorganisasi, seperti Muhammadiyah di cabang dan ranting yang harus selalu melakukan pembenahan kondisi vakum supaya ke depan lebih baik.
“Kevakuman organisasi akan berakibat lumpuh dan matinya kegiatan, maka di tahun baru hijriyah ini saatnya melakukan transformasi ide menuju kembangkitan kembali” tegasnya.
Ikhsan menilai, PCM Ngampel salah satu cabang yang dalam kegiatannya kurang menggembirakan. Derap dan langkahnya belum terlihat signifikan, termasuk dakwah lewat pengajian.
“Sekarang covid 19 sudah semakin landai dan tidak ada alasan lagi untuk tidak bangkit dan bergerak. Saatnya seluruh cabang dan ranting kembali meningkatkan aktifitas organisasi” tegasnya lagi.
Melalui pengajian Ahad pagi di awal tahun baru hijriyah ini, kata dia, diharapkan menjadi motivasi bersama dalam menggerakkan kembali lebih semangat lagi para pimpinan dan anggota sehingga keberadaan Muhammadiyah di setiap cabang dan ranting bisa maju dan memberi manfaat kepada ummat.
Ikhsan juga mengungkapkan, Rasulullah hijrah tidak hanya diikuti oleh para elit sahabatnya. Diantara para sahabat ada yang ekonominya lemah, tetapi dia tahu dan faham jalan, route menuju kota Madinah sehingga dapat hijrah bersama Rasulullah.
“Peristiwa hijrah Muhammadiyah tidak hanya diperuntukkan untuk pimpinan, semua warga dan masyarakat muslim secara luas bisa melakukan hijrah apabila memiliki kemauan yang kuat untuk pindah dan berubah untuk lebih baik” ucapnya.
Sedangkan Sekretaris Majelis Pembina Umum (MPKU) PDM Kendal, Muntoha yang turut hadir dalam pengajian Ahad pagi merasa bersyukur bahwa pengajian tersebut juga diikuti oleh para pegawao AUMKes.
“Ini sebagai media pembelajaran bagi para pegawai untuk lebih mengenal, memahami dan ikut berpartisipasi mengembangkan Muhammadiyah di Ngampel” katanya.
Dia berharap ke depan mereka lebih bersemangat dalam mengikuti kegiatan-kegiatan Muhammadiyah di Ngampel.
“Bagi mereka yang tidak hadir akan kami lakukan pembinaan sehingga kesadaran untuk bisa ikut berpartisipasi di Muhammadiyah dapat dilakukan. Mereka bekerja di AUMKes tidak hanya bekerja dan kerja. Tetapi ikut memiliki Muhammadiyah yang ditunjukkan dengan menghadiri setiap kegiatan Muhammadiyah. Inilah yang barangkali bisa disebut hijrah, dari tidak peduli menuju peduli,” tutupnya. (fur/riz)