KENDAL, Suara Muhammadiyah – Sopir atau driver ambulans tidak hanya jago nyetir. Tetapi ada sigap yang harus ditunjukkan oleh setiap driver ambulan saat berurusan dengan kedaruratan pasien, mengantar ke rumah sakit terdekat. Driver ambulan tidak hanya punya skill nyetir, tetapi dituntut memiliki pengetahuan dan skill tambahan.
Hal itulah yang menjadi pemikiran Lazismu Kendal untuk menggelar Pelatihan dan Gathering kepada seluruh driver ambulans yang tergabung dalam driver ambulans Lazismu. Kegiatan tersebut berlangsung pada Sabtu – Ahad (30-31/7) di di Perantunan, Base Camp Gunung Ungaran, Semarang.
Ketua Lazismu PDM Kendal, Sutiyono mengatakan, bahwa ambulans Lazismu sebagai salah satu perangkat dakwah, sehingga penggunaan mobil ambulans maupun driver diorientasikan ke nilai-nalai dakwah Islamiyah.
“Peran ambulans adalah dakwah bil hal yang sangat terasa manfaatnya. Masyarakat tidak hanya terbantu pada fasilitas kesehatan dan akses, tetapi lebih membawa nama besar persyarikatan Muhammadiyah, tentu dalam pelayanan tersebut diiringi dengan tindak tanduk dan pelayanan sopir ambulans yang baik,” katanya.
Dia berharap melalui kegiatan ini, kepribadian driver ambulans terbentuk dengan nilai-nilai Islam tanpa meninggalkan skill driver.
Sementara itu Ketua Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PDM Kendal, Taufik Husein meminta kepada seluruh driver ambulans yang tergabung dalam ambulans Lazismu dalam melayani masyarakat tidak didasarkan pada suku, agama, ras, dan partai politik.
“Sandarkan keahlian sopir ambulans pada kepentingan kemanusiaan. Jangan pilih – pilih dalam melayani masyarakat,” pintanya.
Taufik berharap, seluruh driver ambulans meningkatkan skill nyetir, karena sopir ambulans berbeda dengan sopir pada umumnya.
Sedangkan Ketua PDM Kendal, Ikhsan Intizam menyambut baik diselenggarakan pelatihan dan gathering untuk seluruh sopir ambulans Lazismu Kendal.
“Gathering ini sebagai pembekalan kepada driver ambulans Muhammadiyah dalam rangka menyatukan visi dan missi, sehingga peran Muhammadiyah semakin kuat yang tidak hanya di bidang pendidikan dan ekonomi namun juga kesehatan,” kata Ikhsan.
Ikhsan berharap, seluruh driver ambulans mengedepankan adab dan sikap saat melajukan mobil ambulansnya.
“Adab dan etika sopir ambulan harus dijaga dan mengedepankan nilai-nilai Islam dan Kemuhammadiyahan,” pintanya.
Kegiatan Pelatihan dan Gathering Relawan Ambulansmu diikuti oleh 50 peserta utusan dari seluruh Cabang Muhammadiyah di Kendal yang memiliki armada mobil ambulans. (fur/riz)