KUALA LUMPUR, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah dan Pimpinan Ranting Istimewa ‘Aisyiyah (PRIM-PRIA) Kepong, Kuala Lumpur menggelar acara pengajian bulanan di awal tahun 1444 H. Pengajian bulanan yang berlangsung di Sekretariat Kepong Batu Kentonmen itu menghadirkan Profesor dari International Islamic University Malaysia, Assoc. Prof. Dr. Betania Kartika, M.A. sebagai penceramah.
Pengajian yang diikuti banyak tenaga migran Indonesia itu juga menghadirkan mahasiswa peserta KKN Internasional Malaysia dari UHAMKA yang membahas bahan berbahaya kosmetik dan akibatnya
Sekretariat Kepong Batu Kentonmen adalah pusat kegiatan dakwah bagi warga Muhammadiyah PRIM-PRIA Kepong, dan pusat dakwah secara umum oleh warga Muhammadiyah Malaysia. Tempat strategis untuk melakukan kegiatan dakwah dengan mengundang warga Muhammadiyah Malaysia.
Hadir pada pengajian PRIM-PRIA Kepong itu, Wakil ketua PCIM Ustadz Muhammad Ali Imran, Sekretaris Ustadz Sulton Kamal, Ketua PCIA Malaysia Nita Nasyithah dan Wakil Ketua PCIA Silmi serta unsur pengurus PCIM-PCIA lainnya.
Kegiatan ini sebagai ajang silaturahim warga Muhammadiyah Malaysia dan bentuk sinergitas kegiatan KKN Internasional Malaysia dengan tuan rumah Kelompok KKN Kepong sebagai penyelenggara serta mengundang kelompok KKN Kampung Bharu, Kelompok KKN Gombak, dan Kelompok KKN Kampung Pandan.
Kegiatan ini bertema, “Ma’al Hijrah dalam Semua Aspek Kehidupan Demi Mencapai Ridho Ilahi” dengan harapan besar masyarakat Muhammadiyah Malaysia dan hadirin yang mengikuti kegiatan mempunyai spirit hijrah menuju yang lebih baik lagi di tahun baru Hijriah ini.
Muhammad Rafli Ramadhan sebagai ketua Kelompok KKN Internasional Kepong dalam sambutannya menyampaikan beberapa poin terkait makna silaturahim dalam islam, spirit hijrah diawal tahun dan spirit rejuvenasi pendidikan melalui gerakan-gerakan Internasionalisasi Muhammadiyah dalam bidang pendidikan.
Ketua Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah (PRIM) Kepong Masyhuri dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur alhamdulillah dan terima kasih kepada jajaran para Pimpinan PCIM-PCIA Malaysia, PRIM-PRIA se-Malaysia. Serta terima kasih yang tak terhingga kepada Peserta KKN Internasional Malaysia tahun 2022.
Prof. Dr. Betania Kartika, M.A. pada ceramahnya menegaskan bahwa, Dalam Islam kata hijrah telah dikenal sejak awal Islam bahkan sebelumnya. Dalam hal ini hijrah tidak hanya dimaknai sebagai perpindahan fisik seperti gesernya seseorang ke tempat satu ke tepat lainya atau hijrahnya rasulullah dari Makkah ke Madinah, namun hijrah secara psikis, pikiran dan yang immaterial lainnya. Singkatnya hijrah adalah perpindahan hidup dari hal-hal yang negatif ke hal- hal yang positif dari hal-hal kurang baik menuju kebaikan-kebaikan.
Prof. Dr. Betania Kartika, M.A. memberi pencerahan tentang Ma’al Hijrah. Dia menjelaskan halal bi halal ini pernah di ganti dengan silaturahmi idul Sebagai insan Muslim, hijrah adalah suatu keniscayaan. Pemaknaan hijrah itu bergantung pada situasi dan kondisi yang mengitarinya. Hijrah tidak akan dilakukan tanpa adanya pertimbangan dan pemikiran yang mendalam. Hingga hijrah itu dilakukan sebagai bentuk pilihan yang aplikatif berdasar pada kesadaran dan keterpanggilan menjalankan agama Allah dan menegakkannya di muka bumi.
“Motivasi hijrah yang direalisasikan dengan sungguh-sungguh itu merupakan bentuk manifestasi iman yang selama ini Nabi dan para sahabat pegangi dan perjuangkan. Siapapun di antara kaum Muslim dapat memilih dan mengambil ibroh dari spirit berhijrah Nabi saw. Di dalam aspek kehidupan manapun orang berkecimpung, semangat hijrah dapat diaktualisasikan dengan pendekatan yang digunakan adalah keimanan.
Realisasi makna hijrah dalam kehidupan sehari-hari tidak lah mudah dan cepat, namun banyak rintangan, jalan yang terjal, seperti panjangnya perjalanan mendaki gunung, letihnya menyebrangi lautan. Tapi semua itu akan indah nikmat rasanya ketika dibarengi rasa syukur dan ikhlas melakukannya, karena akan diangkat derajatnya oleh Allah, di ampuni dosa-dosanya, dan telah ditetapkan pahala baginya”. ungkap Prof. Beta.
Pada kesempatan pengajian itu, mahasiswa UM Bengkulu Thomi Rizqullah Habibi menyampaikan seputar persoalan ancaman bahan kimia dan obat dan kosmetika. Pemilihan dan pemakaian kosmetika harus menjadi perhatian, khususnya perempuan. Thomi Rizqullah Habibi, adalah mahasiswa UM Bengkulu yang sedang mengikuti program KKN Internasional di Malaysia.
Warga PRIM- PRIA Kepong memberi apresiasi atas terselenggaranya Pengajian Bulanan dengan konsep silaturrahim yang penuh kekeluargaan itu. (Rafli/Syaifulh/Riz)